Summary
SGRO membukukan kinerja yang meyakinkan di tahun 2010 dengan peningkatan laba bersih yang signifikan sebesar 60,31% menjadi Rp 451,72 milyar (2009: Rp281,76 milyar). Hal ini didukung oleh kenaikan harga CPO dunia dan juga kenaikan volume produksi serta penjualan. Secara relatif, saat ini SGRO dipedagangkan pada PE 11,9x masih relatif lebih murah dibandingkan dengan peers-nya.
Corporate overview
SGRO memiliki lahan perkebunan kelapa sawit tertanam 102.779 ha yang tersebar di Sumatra (77.864 ha) dan Kalimantan (24.915 ha). Di tahun 2010, SGRO memiliki lahan inti sebesar 58.095 ha (sekitar 50.000 ha di 2009) dan lahan plasma sebesar 44.684 ha (sekitar 44.000 ha di 2009). Dibandingkan dengan peers-nya, SGRO memiliki persentase lahan inti yang terendah, namun persentase lahan inti selalu menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Lahan belum tertanam masih ada 107.363 ha. Jadi, total lahan seluruhya adalah sebesar 210.152 ha. Dari lahan yang tertanam sebesar 72% merupakan tanaman yang menghasilkan. Rata-rata umur pohon di Sumatra adalah 11 tahun dan di Kalimantan 6 tahun. SGRO saat ini memiliki 6 palm oil mill (5 di Sumatera dan 1 di Kalimantan) dengan total kapasitas 455 tons/jam.
Financial Performance 2010 – Respectable Result with Higher Price and Volume
Walaupun cuaca di tahun 2010 kurang bersahabat, namun SGRO masih dapat meningkatkan produksinya. Bersamaan dengan membaiknya harga CPO dunia, keduanya berkontribusi optimal terhadap pendapatan SGRO di 2010 yang meningkat sebesar 27,33% menjadi Rp2,3 triliun. Sebagian besar naiknya penjualan di sebabkan oleh naiknya ASP CPO sebesar 16,4% sedangkan sisanya merupakan kombinasi kenaikan sales volume serta harga dari semua lini produk SGRO lainnya (inti sawit, bibit dan karet). CPO menyumbang pendapatan terbesar dengan porsi 84,3% yaitu Rp1,94 triliun. Penjualan terbesar yang kedua adalah palm kernel sebesar Rp 294,7 miliar. Laba kotor dan laba usaha SGRO juga meningkat tajam masingmasing menjadi Rp655,8 milyar dan Rp460 milyar (2009: Rp599,43 milyar dan Rp460,04 milyar) Dengan demikian laba bersih SGRO meningkat signifikan sebesar 60.31% menjadi Rp 451,72 milyar (2009: Rp281,76 milyar). Di tahun 2010 SGRO memiliki fasilitas pinjaman jangka pendek sebesar Rp150 miliar dari DBS yang menyebabkan current ratio SGRO mengalami penurusan dari 2,6x menjadi 1,89x. Selain hutang bank, meningkatnya current ratio juga berasal dari naiknya hutang usaha dari pihak ketiga seturut dengan ekspansi perusahaan yang makin besar. Hutang pihak ketiga terdiri dari hutang ke petani (Rp53,5 miliar menjadi Rp114,7 miliar) dan kontraktor (Rp56,4 miliar menjadi Rp71,5 miliar). Walaupun demikian dengan cash flow from operation yang meningkat tajam ke Rp531,98 milyar (2009: Rp184,05 milyar) net cash perusahaan naik 36,7% ke Rp529,5 miliar (2009: Rp387,3 miliar).
Operation Performance 2010 – Superior Production
Dibandingkan dengan produsen CPO lainnya yang mengalami penurunan produksi akibat cuaca yang kurang baik di 2010, produksi SGRO justru mengalami peningkatan dengan produksi TBS yang naik sekitar 14% di tahun 2010. Selain itu perusahaan juga memiliki aset baru berupa perkebunan sagu melalui PT. National Sago Prima. Melalui perusahaan ini SGRO mendiversifikasikan usaha agrobisnisnya karena sagu bisa menjadi pengganti bahan pangan seperti nasi. Biaya plasma masih menjadi komponen biaya terbesar di Sumatra yang dimana menjadi penyumbang TBS sebesar 65% terhadap total produksi setempat. Sementara TBS dari plasma di Kalimantan hanya berkisar 13% terhadap total produksi setempat.
Valuation
Saat ini SGRO dipedagangkan pada PE 11,9x, sedangkan peers-nya seperti BWPT pada 15,35x, UNSP 9,7x, AALI 13,3x dan LSIP 11,7x. Ini menunjukan bahwa nilai saham SGRO masih relatif lebih murah dibandingkan dengan peers-nya. Saat ini kami sedang dalam tahap me-review ulang target price untuk SGRO.
Selasa, 29 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
-
▼
03/27 - 04/03
(147)
- IDX Composite Ends Up, Deflation Report Spurs Sent...
- PGN earning stagnates at Rp6.2 trillion - Insider ...
- February Export Down 1.42%, Surplus $4.44 Billion ...
- Bumi eyeing US$5.2 bio revenue in 2011 - Insider S...
- Kimia Farma 2010 Profit Surges 122% - The Indonesi...
- ADRO : Welcoming E-4000 - Mandiri
- ISAT: Hold the fort - Mandiri
- GJTL:Tight rubber - Mandiri
- GGRM:Smokin? hot - Mandiri
- BBRI Strong result even without PSAK 50/55 adjustm...
- BMRI Boosted by ‘other’ operating income - DBS Vic...
- BBTN Strong profit despite write-backs - DBS Vickers
- PGAS Solid growth prospects - DBS Vickers
- BBRI: Accounting change - Mandiri
- Tower Bersama: Growth spree ahead (Buy; Rp2,225; T...
- Menara Bersama Nusantara: Attractive valuation (Bu...
- PT Bank Central Asia Tbk - Remain Solid - AAA
- Bank Mandiri (BMBRI IJ) earnings & TP upgrade - CLSA
- COMPANY_NOTES BBCA_FY10 Result Update - Indopremier
- Energi Mega: FY10 net loss of Rp62bn, in line with...
- ASEAN Plantations - USDA prospective plantings - s...
- Bank Rakyat (BBRI IJ) reports very strong earnings...
- Global Equity Strategist Commodity Risk - Citigroup
- Adaro Energy - Rain and strip ratio hurt 2010 resu...
- RALS:Leveraging Ex-Java expertise - Mandiri
- Bakrie & Brothers: FY10 net loss Rp7.6t - Kim Eng
- United Tractors - Rp 6.1 trn Rights issue announce...
- Holcim Indonesia : FY10 results: below ours and co...
- Corporate Result Flash Bank Mandiri - Bahana
- Corporate Result Flash Bank Rakyat Indonesia - Ba...
- Full Year 2010 Earnings Result Dashboard (update 2...
- Full Year 2010 Earnings Result Dashboard (update 1...
- Indonesian Coal – A double whammy today...is the e...
- Timah Production risk clouds strong price outlook ...
- Adaro Energy Underperformed on higher tax rate - D...
- Corporate Result Flash Delta Dunia Makmur - Bahana
- Corporate Result Flash Bank Central Asia - Bahana
- Corporate Result Flash Timah - Bahana
- Corporate Result Flash Bayan Resources - Bahana
- Corporate Result Flash Adaro Energy - Bahana
- Corporate Result Flash Summarecon Agung - Bahana
- Bank Central Asia: HOLD (downgrade from BUY); Rp6,...
- FY2010 results comments - CLSA
- Indocement (INTP IJ), In the driving seat, from Ni...
- Bank Central Asia (BBCA IJ), Earnings Review, from...
- Liquidity has started to come back to this market ...
- Indonesia Strategy - Assessing higher oil price - ...
- UNITED TRACTORS (UNTR IJ) - Rights Issue - CLSA INDO
- 10 against 2 for the bull - JP Morgan
- Semen Gresik (SMGR IJ, Rp 9,100 BUY) Construction ...
- Adaro Energy - FY10 results ? weak results from ba...
- Indofood Sukses Makmur - The bulls are back in tow...
- Bank Central Asia - 4Q10A - earnings up 38% YoY - ...
- Trades of the Day...31-03-11 - CIMB
- Timah Posts Rp948 Billion Profit in 2010 - The Ind...
- Bank BJB Bagikan Dividen 65% dari Laba Bersih 2010
- Margin Squeezed, Adaro Profit Slashed 49.5% - The ...
- Crude Palm Oil Ends Up On Soyoil Rally, Steady Dem...
- Indika Energy 2010 Profit Grows 6.5% - The Indones...
- Laba Bersih Bank Agroniaga Naik 540% di 2010 - Ini...
- Trada Maritime Posts 6% Profit Growth - The Indone...
- Bakrie & Brothers Ngaku Cuma Rugi Rp 7,6 Miliar - ...
- Laba Holcim Turun Tipis 7% Jadi Rp 828 Miliar - De...
- Newmont Secures $600 Million Loan from 3 Banks - T...
- Indosprings akan Right Issue Senilai Rp285 miliar ...
- Gozco suffers 21.33% drop in net income - Insider ...
- Garuda Turns Red, Operating Loss Rp67 Billion - Th...
- BTN Raup Laba Bersih Rp915 Miliar di 2010 - Inilah...
- Duta Pertiwi Posts 26% Profit Growth - The Indones...
- Produksi Gas Medco Melonjak - Tempo Interaktif
- Intiland FY10 net income soars 12 folds - Insider ...
- Bayan 2010 Profit Jumps Fourfold - The Indonesia T...
- UNVR: Growth decelerated - Mandiri
- JSMR: FY10 slightly below due to higher costs - JP...
- MEDC: Replenishing time - Mandiri
- PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Solid Starts...
- INTA: New coal on the block - Mandiri
- Update on Bumi VAA Transaction - BUY - CLSA
- Mitra Adiperkasa (MAPI IJ) – good numbers but wher...
- BW Plantation - "The year of BW" - CIMB
- Adaro Energy - Potential short-term weakness - CIMB
- Borneo Lumbung Energi - Solid start - CIMB
- Unilever Indonesia When to avoid buying the dips…...
- GEM Equity Strategy In 2004, markets bottomed 3-4...
- Indonesia Stocks: Astra, Kalbe, Multi Prima, Unile...
- S&P downgrades Portugal and Greece - Financial Times
- China may face up to 56 mln T coking coal shortfal...
- China's coal output, demand and delivery in rapid ...
- Palm futures dip on weak buying interest - Busines...
- Uniflora Prima buys Davomas at Rp108 - Insider Sto...
- Moody's may upgrade Davomas rating - Insider Stories
- Credit Suisse Reportedly to Acquire Bank Metro - T...
- IPO Newmont paling cepat September 2011 - Kontan O...
- Kalbe Farma FY10 net income up 38.46% - Insider St...
- Setelah Rugi, Kini GDST Raih Laba Bersih Rp 171,42...
- Laba Bersih Latinusa Naik 80,5% - Okezone
- WIKA grabs project from Adaro Indonesia - Insider ...
- BI: Inflasi dari Bahan Pangan Masih Tinggi - VivaNews
- Jasa Marga Kantongi Laba Rp 1,2 Triliun di 2010 - ...
- HRUM:Convincing result - Mandiri
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar