Laba bersih PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) turun sebanyak 7,48% di tahun 2010 menjadi Rp 828 miliar, dari perolehan laba tahun 2009 lalu sebesar Rp 895 miliar.
Sementara perseroan membukukan angka penjualan hampir Rp 6 triliun, termasuk penjualan di dalam negeri yang mengalami peningkatan 4% menjadi Rp 5,45 triliun.
Dengan adanya penurunan laba bersih, maka laba bersih per saham dasar perseroan juga turun menjadi Rp 108 per saham, sedikit di bawah angka yang dibukukan pada tahun 2009 lalu.
Akibat penguatan rupiah yang besar terhadap dolar AS pada tahun 2009, perusahaan mampu mencatatkan laba selisih nilai tukar cukup besar sehingga ikut meningkatkan laba sebelum pajak. Kondisi ini tidak terjadi pada tahun 2010, sementara upaya perusahaan untuk terus mengurangi jumlah hutang membuat beban bunga dapat ditekan sampai 48%.
Rasio hutang terhadap ekuitas (gearing) terus menurun selama lima tahun terakhir, dari 1,8 menjadi hanya 0,3 pada tahun 2010.
“Kondisi keuangan perusahaan sampai akhir 2010 menggembirakan, neraca yang kuat, sementara angka penjualan bulanan sangat tinggi, bahkan sampai dengan dua bulan pertama tahun 2011," kata Presiden Direktur Holcim Indonesia, Eamon Ginley dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Rabu (30/3/2011).
Pada tahun 2010 perusahaan mengambil langkah kuasi reorganisasi untuk menilai kembali aset tetap sesuai dengan nilai wajar, serta menghapuskan defisit akibat hutang yang dibukukan perusahaan sebelum Holcim menjadi pemegang saham mayoritas.
Dengan selesainya reorganisasi dan dihapuskannya defisit, perusahaan kini dapat melakukan pembayaran dividen sesuai ketentuan pasar modal setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPST mendatang.
Sepanjang tahun 2010, harga saham SMCB naik 45,16%, dari harga di akhir tahun 2009 Rp 1.550 per lembar menjadi Rp 2.250 per lembar.
Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham SMCB naik 50 poin (2,50%) ke level Rp 2.050 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 488 kali dengan volume 15.024 lot senilai Rp 15,22 miliar.
Rabu, 30 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
-
▼
03/27 - 04/03
(147)
- IDX Composite Ends Up, Deflation Report Spurs Sent...
- PGN earning stagnates at Rp6.2 trillion - Insider ...
- February Export Down 1.42%, Surplus $4.44 Billion ...
- Bumi eyeing US$5.2 bio revenue in 2011 - Insider S...
- Kimia Farma 2010 Profit Surges 122% - The Indonesi...
- ADRO : Welcoming E-4000 - Mandiri
- ISAT: Hold the fort - Mandiri
- GJTL:Tight rubber - Mandiri
- GGRM:Smokin? hot - Mandiri
- BBRI Strong result even without PSAK 50/55 adjustm...
- BMRI Boosted by ‘other’ operating income - DBS Vic...
- BBTN Strong profit despite write-backs - DBS Vickers
- PGAS Solid growth prospects - DBS Vickers
- BBRI: Accounting change - Mandiri
- Tower Bersama: Growth spree ahead (Buy; Rp2,225; T...
- Menara Bersama Nusantara: Attractive valuation (Bu...
- PT Bank Central Asia Tbk - Remain Solid - AAA
- Bank Mandiri (BMBRI IJ) earnings & TP upgrade - CLSA
- COMPANY_NOTES BBCA_FY10 Result Update - Indopremier
- Energi Mega: FY10 net loss of Rp62bn, in line with...
- ASEAN Plantations - USDA prospective plantings - s...
- Bank Rakyat (BBRI IJ) reports very strong earnings...
- Global Equity Strategist Commodity Risk - Citigroup
- Adaro Energy - Rain and strip ratio hurt 2010 resu...
- RALS:Leveraging Ex-Java expertise - Mandiri
- Bakrie & Brothers: FY10 net loss Rp7.6t - Kim Eng
- United Tractors - Rp 6.1 trn Rights issue announce...
- Holcim Indonesia : FY10 results: below ours and co...
- Corporate Result Flash Bank Mandiri - Bahana
- Corporate Result Flash Bank Rakyat Indonesia - Ba...
- Full Year 2010 Earnings Result Dashboard (update 2...
- Full Year 2010 Earnings Result Dashboard (update 1...
- Indonesian Coal – A double whammy today...is the e...
- Timah Production risk clouds strong price outlook ...
- Adaro Energy Underperformed on higher tax rate - D...
- Corporate Result Flash Delta Dunia Makmur - Bahana
- Corporate Result Flash Bank Central Asia - Bahana
- Corporate Result Flash Timah - Bahana
- Corporate Result Flash Bayan Resources - Bahana
- Corporate Result Flash Adaro Energy - Bahana
- Corporate Result Flash Summarecon Agung - Bahana
- Bank Central Asia: HOLD (downgrade from BUY); Rp6,...
- FY2010 results comments - CLSA
- Indocement (INTP IJ), In the driving seat, from Ni...
- Bank Central Asia (BBCA IJ), Earnings Review, from...
- Liquidity has started to come back to this market ...
- Indonesia Strategy - Assessing higher oil price - ...
- UNITED TRACTORS (UNTR IJ) - Rights Issue - CLSA INDO
- 10 against 2 for the bull - JP Morgan
- Semen Gresik (SMGR IJ, Rp 9,100 BUY) Construction ...
- Adaro Energy - FY10 results ? weak results from ba...
- Indofood Sukses Makmur - The bulls are back in tow...
- Bank Central Asia - 4Q10A - earnings up 38% YoY - ...
- Trades of the Day...31-03-11 - CIMB
- Timah Posts Rp948 Billion Profit in 2010 - The Ind...
- Bank BJB Bagikan Dividen 65% dari Laba Bersih 2010
- Margin Squeezed, Adaro Profit Slashed 49.5% - The ...
- Crude Palm Oil Ends Up On Soyoil Rally, Steady Dem...
- Indika Energy 2010 Profit Grows 6.5% - The Indones...
- Laba Bersih Bank Agroniaga Naik 540% di 2010 - Ini...
- Trada Maritime Posts 6% Profit Growth - The Indone...
- Bakrie & Brothers Ngaku Cuma Rugi Rp 7,6 Miliar - ...
- Laba Holcim Turun Tipis 7% Jadi Rp 828 Miliar - De...
- Newmont Secures $600 Million Loan from 3 Banks - T...
- Indosprings akan Right Issue Senilai Rp285 miliar ...
- Gozco suffers 21.33% drop in net income - Insider ...
- Garuda Turns Red, Operating Loss Rp67 Billion - Th...
- BTN Raup Laba Bersih Rp915 Miliar di 2010 - Inilah...
- Duta Pertiwi Posts 26% Profit Growth - The Indones...
- Produksi Gas Medco Melonjak - Tempo Interaktif
- Intiland FY10 net income soars 12 folds - Insider ...
- Bayan 2010 Profit Jumps Fourfold - The Indonesia T...
- UNVR: Growth decelerated - Mandiri
- JSMR: FY10 slightly below due to higher costs - JP...
- MEDC: Replenishing time - Mandiri
- PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Solid Starts...
- INTA: New coal on the block - Mandiri
- Update on Bumi VAA Transaction - BUY - CLSA
- Mitra Adiperkasa (MAPI IJ) – good numbers but wher...
- BW Plantation - "The year of BW" - CIMB
- Adaro Energy - Potential short-term weakness - CIMB
- Borneo Lumbung Energi - Solid start - CIMB
- Unilever Indonesia When to avoid buying the dips…...
- GEM Equity Strategy In 2004, markets bottomed 3-4...
- Indonesia Stocks: Astra, Kalbe, Multi Prima, Unile...
- S&P downgrades Portugal and Greece - Financial Times
- China may face up to 56 mln T coking coal shortfal...
- China's coal output, demand and delivery in rapid ...
- Palm futures dip on weak buying interest - Busines...
- Uniflora Prima buys Davomas at Rp108 - Insider Sto...
- Moody's may upgrade Davomas rating - Insider Stories
- Credit Suisse Reportedly to Acquire Bank Metro - T...
- IPO Newmont paling cepat September 2011 - Kontan O...
- Kalbe Farma FY10 net income up 38.46% - Insider St...
- Setelah Rugi, Kini GDST Raih Laba Bersih Rp 171,42...
- Laba Bersih Latinusa Naik 80,5% - Okezone
- WIKA grabs project from Adaro Indonesia - Insider ...
- BI: Inflasi dari Bahan Pangan Masih Tinggi - VivaNews
- Jasa Marga Kantongi Laba Rp 1,2 Triliun di 2010 - ...
- HRUM:Convincing result - Mandiri
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar