Summary
BORN membukukan peningkatan revenue dan net profit yang signifikan sebesar masing-masing Rp 2.75 triliun dan Rp348.8 milyar, hal ini di sebabkan oleh produksi batubara sepanjang 2010 yang mencapai 1,98 juta Mt, dan harga jual rata – rata coking coal yang mencapai US$185 per ton. Kenaikan revenue tersebut lebih besar daripada peningkatan COGS (12.7x versus 10.5x). Saat ini saham BORN diperdagangkan di level PE14.14X lebih tinggi dari pada rata – rata PE peers yang hanya mencapai 12.92X, dan EV/EBITDA 7.709X, lebih rendah dibandingkan rata–rata peers yang mencapai 14.26X. PE BORN yang tinggi antara lain disebabkan karena porsi beban bunga yang tinggi di sepanjang tahun 2010, sehingga menekan earning. Beban bunga diyakini akan berkurang di tahun 2011, setelah BORN melakukan IPO di akhir tahun 2010, dan melunasi sebagian besar hutang-hutangnya.
Company Background
Perseroan didirikan tanggal 15 Maret 2006 dengan tujuan untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan termasuk investasi dan jasa manajemen khususnya pada sektor pertambangan. Pada tahun 2007, perseroan mengakusisi 30% kepemilikan saham AKT dan dilanjutkan dengan melakukan pengembangan infrastruktur penambangan dengan mengakusisi Borneo Mining services (BMS) pada bulan Mei 2008. Di tahun yang sama, Perseroan melakukan percobaan produksi untuk pertama kalinya di Kohong Kalimantan Tengah.
Pada bulan Maret 2009 perseroan melakukan pengiriman produksi coking coal untuk pertama kalinya dan menunjuk Glencore sebagai marketing agent pada bulan Juli 2009. Di bulan September, perseroan berhasil mendapatkan izin produksi komersial dan kemudian menambah kepemilikan saham di AKT menjadi 99%. Di tahun 2010 perseroan memproduksi 2,4 juta ton dan sedang dalam proses untuk meningkatkan hasil produksi sampai 3,6 juta ton di tahun 2011.
Financial Performance 2010
Di akhir tahun 2010 BORN telah berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan yang signifikan sebesar 1272% menjadi Rp2,7 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp200 miliar. Walaupun terlihat sangat besar namun hal ini merupakan hal yang lazim bagi perusahaan yang belum lama beroperasi secara komersial. Peningkatan ini mendorong laba bersih perseroan meningkat menjadi Rp348 miliar dari kerugian sebesar Rp(99,770) miliar di tahun sebelumnya. Total volume penjualan batubara di tahun 2010 mencapai 1,98 juta Mt, dengan harga jual rata – rata US$185 per Mt.
Dengan peningkatan volume penjualan yang berlipat, COGS juga meningkat sebesar 1055% menjadi Rp1,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp108 miliar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor: 1) Peningkatan biaya overburden dan pemrosesan batubara yang mencapai Rp828 miliar. 2) Iuran royalty kepada pemerintah dari Rp27 miliar menjadi Rp330 miliar. 3) biaya pertambahan persediaan batubara yang mencapai Rp214 miliar. Secara keseluruhan peningkatan revenue BORN masih lebih besar dibandingkan dengan peningkatan COGSnya.
Di akhir tahun BORN memiliki posisi net cash sebesar Rp1,7 triliun, atau meningkat 215% dibandingkan dengan posisi net debt perusahaan di tahun 2009 sebesar Rp(2,1 triliun). Besarnya cash balance merupakan dana hasil IPO yang masih belum seluruhnya digunakan untuk membiayai bisnis perusahaan. Di masa yang akan datang cash balance akan menurun seiring dengan penggunaannya untuk perkembangan bisnis. Dana IPO yang di terima perseroan sebesar Rp4 triliun sebesar 50% digunakan untuk membayar hutang dan refinancing seluruh hutang perseroan dan anak usaha, dan untuk membiayai bisnis perseroan.
Dari sisi cash flow from operation, BORN masih membukukan angka negatif yaitu sebesar Rp (1,2 triliun) di 2010, dibandingkan di tahun 2009 yang hanya mencapai Rp(895 miliar). Hal ini dikarenakan oleh pembelian fixed asset yang dilakukan perseroan untuk mendukung ekspansi perseroan
Degree of Competitiveness of Coking Coal Industry
Berdasarkan riset dari consultant independent batubara Australia (AME), Indonesia bertahan menjadi pemasok yang paling diuntungkan dengan biaya pengangkutan yang rendah. Potensi peningkatan biaya pengangkutan dapat memberikan dampak yang positif terhadap perdagangan batubara di wilayah Atlantik dan Pacifik.
Hal tersebut dapat memperkuat keunggulan competitive Indonesia dibandingkan dengan negara – negara di Asia, dengan eksportir dari Australia dan Afrika Selatan yang terkena dampak yang terkena dampak negatif yang paling besar dengan peningkatan biaya tersebut. Berdasarkan AME produsen batubara Indonesia memiliki penghematan freight cost rata–rata sebesar US$4 – US$8 untuk pengapalan ke pelanggan utama perseroan yaitu ke wilayah Jepang dan Cina, dibandingkan depan produsen asal Australia, ini dikarenakan oleh jarak yang lebih dekat dan dapat di tempuh dalam waktu 8 sampai 10 hari. AME juga memperkirakan bahwa produksi baja pada tahun 2012 dapat mencapai 694 juta Mt atau setara dengan CAGR sebesar 8% dari tahun 2009.
Dependency on Barito River
BORN sangat bergantung pada ketinggian atau draft air Sungai Barito, karena untuk mengapalkan batubara ke mother vessel, perseroan harus menggunakan tongkang dari pelabuhan muara Tuhup ke Taboneo, yang berjarak 562 km dan akan ditempuh selama 5 hari. BORN mengandalkan intermediate stockpile (ISP) apabila draft air Sungai Barito menyurut yang pada umumnya diakibatkan oleh faktor cuaca. ISP terletak diantara Teluk Tuhup dan Taboneo. Ini juga menjadi faktor penyebab tingginya biaya produksi perseroan yang mencapai US$65 –US$70 per ton.
Latest Developments
BORN telah berhasil mendapatkan kontrak sebanyak 2 juta ton batu bara. Kontrak tersebut berasal dari dua pembeli China dengan periode selama 1 tahun. Tahun ini BORN menargetkan penjualan sebesar 3,2 juta ton. BORN juga mengincar kontrak sebesar US$120 juta per tahun dari Krakatau Posco.
Risk vs Mitigation
Dengan lokasi mine site yang berada jauh dari port, serta ketergantungan transportasi terhadap kondisi Sungai Barito, menyebabkan tingginya biaya produksi BORN yang mencapai US$70 (versus peers US$30.). Jarak antara mine site dan Pelabuhan Taboneo mencapai 563km, kondisi Sungai Barito yang berliku-liku serta draft air yang tidak menentu. Faktor risiko tersebut termitigasi oleh faktor-faktor berikut ini: 1) BORN merupakan produsen terbesar coking coal yang memiliki harga premium dibandingkan dengan thermal coal. Produk Coking Coal yang berkualitas tinggi dengan harga rata – rata yang mencapai US$185 (versus US$100 untuk thermal coal). 2) Glencore International bertindak sebagai marketing arm untuk produk perseroan di pasar international. Reputasi Glencore akan menjaga konsistensi tingkat penjualan perseroan.
Valuation & Outlook
Saat ini saham BORN diperdagangkan di level PE14.14X lebih tinggi dari pada rata–rata PE peers yang hanya mencapai 12.92X, dan EV/EBITDA 7.709X lebih rendah dibandingkan rata–rata peers yang mencapai 14.26X. PE BORN yang tinggi disebabkan karena porsi beban bunga yang tinggi di sepanjang tahun 2010, sehingga menekan earning. Beban bunga diyakini akan berkurang di tahun 2011, setelah BORN melakukan IPO di akhir tahun 2010, dan melunasi sebagian besar hutang-hutangnya.
Rabu, 30 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
-
▼
03/27 - 04/03
(147)
- IDX Composite Ends Up, Deflation Report Spurs Sent...
- PGN earning stagnates at Rp6.2 trillion - Insider ...
- February Export Down 1.42%, Surplus $4.44 Billion ...
- Bumi eyeing US$5.2 bio revenue in 2011 - Insider S...
- Kimia Farma 2010 Profit Surges 122% - The Indonesi...
- ADRO : Welcoming E-4000 - Mandiri
- ISAT: Hold the fort - Mandiri
- GJTL:Tight rubber - Mandiri
- GGRM:Smokin? hot - Mandiri
- BBRI Strong result even without PSAK 50/55 adjustm...
- BMRI Boosted by ‘other’ operating income - DBS Vic...
- BBTN Strong profit despite write-backs - DBS Vickers
- PGAS Solid growth prospects - DBS Vickers
- BBRI: Accounting change - Mandiri
- Tower Bersama: Growth spree ahead (Buy; Rp2,225; T...
- Menara Bersama Nusantara: Attractive valuation (Bu...
- PT Bank Central Asia Tbk - Remain Solid - AAA
- Bank Mandiri (BMBRI IJ) earnings & TP upgrade - CLSA
- COMPANY_NOTES BBCA_FY10 Result Update - Indopremier
- Energi Mega: FY10 net loss of Rp62bn, in line with...
- ASEAN Plantations - USDA prospective plantings - s...
- Bank Rakyat (BBRI IJ) reports very strong earnings...
- Global Equity Strategist Commodity Risk - Citigroup
- Adaro Energy - Rain and strip ratio hurt 2010 resu...
- RALS:Leveraging Ex-Java expertise - Mandiri
- Bakrie & Brothers: FY10 net loss Rp7.6t - Kim Eng
- United Tractors - Rp 6.1 trn Rights issue announce...
- Holcim Indonesia : FY10 results: below ours and co...
- Corporate Result Flash Bank Mandiri - Bahana
- Corporate Result Flash Bank Rakyat Indonesia - Ba...
- Full Year 2010 Earnings Result Dashboard (update 2...
- Full Year 2010 Earnings Result Dashboard (update 1...
- Indonesian Coal – A double whammy today...is the e...
- Timah Production risk clouds strong price outlook ...
- Adaro Energy Underperformed on higher tax rate - D...
- Corporate Result Flash Delta Dunia Makmur - Bahana
- Corporate Result Flash Bank Central Asia - Bahana
- Corporate Result Flash Timah - Bahana
- Corporate Result Flash Bayan Resources - Bahana
- Corporate Result Flash Adaro Energy - Bahana
- Corporate Result Flash Summarecon Agung - Bahana
- Bank Central Asia: HOLD (downgrade from BUY); Rp6,...
- FY2010 results comments - CLSA
- Indocement (INTP IJ), In the driving seat, from Ni...
- Bank Central Asia (BBCA IJ), Earnings Review, from...
- Liquidity has started to come back to this market ...
- Indonesia Strategy - Assessing higher oil price - ...
- UNITED TRACTORS (UNTR IJ) - Rights Issue - CLSA INDO
- 10 against 2 for the bull - JP Morgan
- Semen Gresik (SMGR IJ, Rp 9,100 BUY) Construction ...
- Adaro Energy - FY10 results ? weak results from ba...
- Indofood Sukses Makmur - The bulls are back in tow...
- Bank Central Asia - 4Q10A - earnings up 38% YoY - ...
- Trades of the Day...31-03-11 - CIMB
- Timah Posts Rp948 Billion Profit in 2010 - The Ind...
- Bank BJB Bagikan Dividen 65% dari Laba Bersih 2010
- Margin Squeezed, Adaro Profit Slashed 49.5% - The ...
- Crude Palm Oil Ends Up On Soyoil Rally, Steady Dem...
- Indika Energy 2010 Profit Grows 6.5% - The Indones...
- Laba Bersih Bank Agroniaga Naik 540% di 2010 - Ini...
- Trada Maritime Posts 6% Profit Growth - The Indone...
- Bakrie & Brothers Ngaku Cuma Rugi Rp 7,6 Miliar - ...
- Laba Holcim Turun Tipis 7% Jadi Rp 828 Miliar - De...
- Newmont Secures $600 Million Loan from 3 Banks - T...
- Indosprings akan Right Issue Senilai Rp285 miliar ...
- Gozco suffers 21.33% drop in net income - Insider ...
- Garuda Turns Red, Operating Loss Rp67 Billion - Th...
- BTN Raup Laba Bersih Rp915 Miliar di 2010 - Inilah...
- Duta Pertiwi Posts 26% Profit Growth - The Indones...
- Produksi Gas Medco Melonjak - Tempo Interaktif
- Intiland FY10 net income soars 12 folds - Insider ...
- Bayan 2010 Profit Jumps Fourfold - The Indonesia T...
- UNVR: Growth decelerated - Mandiri
- JSMR: FY10 slightly below due to higher costs - JP...
- MEDC: Replenishing time - Mandiri
- PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. Solid Starts...
- INTA: New coal on the block - Mandiri
- Update on Bumi VAA Transaction - BUY - CLSA
- Mitra Adiperkasa (MAPI IJ) – good numbers but wher...
- BW Plantation - "The year of BW" - CIMB
- Adaro Energy - Potential short-term weakness - CIMB
- Borneo Lumbung Energi - Solid start - CIMB
- Unilever Indonesia When to avoid buying the dips…...
- GEM Equity Strategy In 2004, markets bottomed 3-4...
- Indonesia Stocks: Astra, Kalbe, Multi Prima, Unile...
- S&P downgrades Portugal and Greece - Financial Times
- China may face up to 56 mln T coking coal shortfal...
- China's coal output, demand and delivery in rapid ...
- Palm futures dip on weak buying interest - Busines...
- Uniflora Prima buys Davomas at Rp108 - Insider Sto...
- Moody's may upgrade Davomas rating - Insider Stories
- Credit Suisse Reportedly to Acquire Bank Metro - T...
- IPO Newmont paling cepat September 2011 - Kontan O...
- Kalbe Farma FY10 net income up 38.46% - Insider St...
- Setelah Rugi, Kini GDST Raih Laba Bersih Rp 171,42...
- Laba Bersih Latinusa Naik 80,5% - Okezone
- WIKA grabs project from Adaro Indonesia - Insider ...
- BI: Inflasi dari Bahan Pangan Masih Tinggi - VivaNews
- Jasa Marga Kantongi Laba Rp 1,2 Triliun di 2010 - ...
- HRUM:Convincing result - Mandiri
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar