Fitch: Reformasi Struktural Akan Mempercepat Investment Grade - Tempo Interaktif

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Pemeringkat Utang Fitch Wilayah Asia Pasifik Andrew Colquhoun mengatakan beberapa fundamental struktural dan kredit Indonesia masih terlihat lemah dibandingkan dengan standar jajaran BBB lainnya. Misalnya, pendapatan rata-rata yang rendah dan indikator lingkungan bisnis serta prevalensi korupsi.

Menurut Fitch, reformasi struktural untuk mengatasi hal ini akan memperkuat dasar untuk peningkatan peringkat. Colquhoun mengatakan Indonesia sudah mendekati peringkat investment grade. Ini karena Fitch melihat ada prospek pada pertumbuhan termasuk meningkatnya investasi.

Peningkatan investasi tersebut masih terkait revisi outlook Indonesia BB plus Long Term Local dan Foreign Currency Issuer Default Ratings dari stabil ke positif pada Februari kemarin.

"Outlook Positif membawa Indonesia mendekati peringkat investasi atau investment grade, mencerminkan ketahanan ekonomi negara, perbaikan terbaru pada likuiditas eksternal, dan penguatan solvabilitas fiskal yang diukur dengan penurunan rasio utang publik," kata Colquhoun di Jakarta, Kamis (17/3).

Colquhoun meninjau kekuatan, kelemahan, dan kecenderungan sovereign kredit Indonesia dalam konteks karakteristik dari negara-negara dengan peringkat investasi.

Sama seperti mayoritas negara-negara yang ditingkatkan menjadi BBB minus selama lima tahun terakhir, Indonesia dinilai Fitch telah memperlihatkan peningkatan prospek pertumbuhan. Menurut Fitch, ini karena didukung oleh naiknya investasi.

Meskipun, lanjut Fitch, inflasi yang merupakan kelemahan tradisional Indonesia, bisa menimbulkan beberapa resiko dalam jangka pendek. Kemudian Otoritas menghadapi tantangan dalam mengelola banyaknya arus modal jangka pendek yang masuk, termasuk resiko arus modal yang dapat mengalir keluar kembali dengan cepat. Namun, Fitch percaya, cadangan devisa yang kini sudah meningkat di level US$ 102,2 miliar dapat menahan dampak guncangan global.