"Terkait gempa dan tsunami di Jepang, Antam tetap berkeyakinan penjualan ke Jepang masih dapat dilakukan sesuai dengan kontrak penjualan yang ada, jika terjadi sesuatu relokasi penjualan dapat dilaksanakan kepada pembeli lainnya," jelas Corporate Secretary Antam Bimo Budi Satriyo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (24/3/2011).
Antam, kata Bimo akan mengupayakan agar target penjualan perusahaan tidak terpengaruh atas musibah yang terjadi di Jepang tersebut.
Pada tahun 2011 ini, Antam menargetkan volume produksi feronikel mencapai 18.000 ton nikel dalam feronikel (TNi), target ini turun sedikit dari volume produksi 2010 yang mencapai 18.688 TNi. Sedangkan untuk target volume penjualan bijih nikel Antam di 2011 sama dengan pencapaian volume penjualan di tahun 2010 lalu, sebanyak 5,86 juta wmt.
Untuk volume produksi bijih nikel ditargetkan sebanyak 7,65 juta wmt, naik 94 persen dari pencapaian 2010 yang sebanyak 6,99 juta wmt. Untuk komoditas emas, Antam menargetkan produksi sebanyak 3.804 kilogram (kg) yang terdiri dari produksi Pongokor, Jawa Barat sebesar 2.007 kg dan produksi Cibaliung, Jawa Barat sebesar 1.797 kg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar