Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan jadi tidaknya pembelian kembali (buyback) saham PT Telekomunikasi Seluler (Tellkomsel) milik Singapore Telecom (SingTel) oleh PT Telkom Indonesia tbk baru bisa diketahui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Mei mendatang.
Hingga saat ini porsi kepemilikan pemegang saham Telkomsel masih sama dengan posisi sebelumnya yaitu 35 persen milik Singtel dan 65 persen milik Telkom.
"Jika ini [mengenai porsi saham] dianggap penting untuk dibahas, tentu akan dibahas pada RUPS Mei nanti," kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, di kantor Kementerian Keuangan, Jalan Wahidin, Jakarta, Senin, 11 April 2011.
Mustafa mengatakan, pembelian saham Telkomsel sebesar 35 persen milik Singtel saat ini masih wacana dari pemerintah karena hal itu tidak dapat diputuskan secara sepihak. Kalaupun wacana tersebut jadi dilaksanakan oleh Telkom, Kementerian BUMN masih harus menunggu respon dari Singtel sebagai pemegang saham Telkomsel. "Selama ini, apa mereka menyambut hal itu atau tidak, belum diketahui pasti," katanya.
Mustafa mengakui sudah menggelar pertemuan dengan Chief Executive Officer (CEO) SingTel, Singapura, Chua Sock Koong, pada Kamis malam, 7 April 2011. Namun, dalam pertemuan tersebut, sama sekali tidak disinggung masalah pembelian saham Telkomsel.
Meski belum ada pembicaraan mengenai wacana buyback, Kementerian BUMN mengungkapkan Singtel telah memiliki konsep sendiri mengenai pengembangan Telkomsel. Dipihak lain, Telkom sebagai pemegang saham Telkomsel juga memiliki konsep sendiri.
Kedua konsep tersebut nantinya akan dibicarakan dalam pertemuan RUPS yang bakal digelar pada Mei 2011.
Selain mengadakan pertemuan dengan Menteri BUMN, kedatangan pimpinan Singtel ke Indonesia juga mengagendakan pertemuan dengan manajemen Telkom. Namun, Kementerian BUMN mengaku belum menerima laporan mengenai hasil pertemuan tersebut. "Saya meminta laporannya mengenai apa yang mereka bicarakan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, SingTel dan Kementerian BUMN sepakat untuk memperkuat struktur organisasi Telkomsel. Penguatan dilakukan dengan menambah tiga direktorat baru dari posisi saat ini sebanyak lima direktorat.
"Mereka setuju terkait reorganisasi, meski belum diputuskan. Tetapi, ada titik temu yang bagus. Mereka melihat ada urgensi penguatan organisasi. Ada tiga direktorat baru, jadi berkembang dari lima menjadi delapan," kata Mustafa.
Senin, 11 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
-
▼
04/10 - 04/17
(131)
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk After Rights, Tr...
- BBTN:Challenges remain - Mandiri
- Reports gauge damaging La Nina summer rain's cost
- Peringkat Energi Mega diturunkan - Bisnis Indonesia
- Mandiri Sekuritas & DOID rights issue - Mandiri
- INTA Akan Stock Split 1:5 - TokoSaham
- Harga saham MNC diprediksi terus melemah - Bisnis ...
- Garuda Terima Pesawat Baru Airbus 330-200 - Vivanews
- Waduh, Pemerintah Punya Opsi Naikkan Premium ke Rp...
- ANTM:Pirates of Somalia - Mandiri
- APLN: A sales booster - Mandiri
- CMNP:Inorganic growth is the only way - Mandiri
- XL Axiata: Buy; Rp5,600; TP Rp7,200; EXCL IJ Dec...
- Bumi (BUMI IJ) – Balancing Act, by Nick Cashmore -...
- MNC (MNCN IJ) – Channel Dispute, by Dee Senaratne ...
- volatility in the agriculture sector - CLSA
- Astra & Renesas - JP Morgan
- GEM Equity Strategy - Cyclicals: Better value in L...
- Indonesia Cement Sector - Strong March cement sale...
- BUMI, Plantations, Axiata XL - Nomura
- Adaro Energy {Ticker: ADRO.JK, Closing Price: 2,27...
- Adaro Energy - Jump! - (ADRO-BUY-IDR2,250-TP:IDR2,...
- Take Profit Jasa Marga (JSMR), Buy Construction na...
- China Coal-Prices climb, sentiment bullish ahead o...
- Bank Internasional Indonesia: Menjadi lebih - Mandiri
- Asia Equity Strategy - Overvalued cyclicals: Take ...
- South East Asia Coal Sector - Focusing on company ...
- Metals Update - Softer physical demand in play, su...
- Unilever Indonesia P&G presses the go button on In...
- Indonesia Market Strategy - Credit Suisse
- Ciputra Development - Bahana
- For longer term perspective, I will be buyers of d...
- Astra Agro, a potential div yield play - CLSA
- Flavour (Indo): Banks and Holcim Indonesia - CLSA
- ASEAN Banks: Event driven catalysts ahead - DBS Vi...
- Ramayana Lestari Sentosa March same-store sales g...
- EXCL AN EVIDENCE OF FIT BUSINESS STRATEGY - BNI Se...
- Cement Industry (OVERWEIGHT) Strong growth in Java...
- Avoid Coals, Plantation and Hard Metals as Oil Pri...
- Indonesia Nickel Strong prices factored-in - DBS ...
- MNCN/BMTR WEAKER: MIGHT HAVE LOST THE TPI CASE - CLSA
- Buy Ciputra Development (CTRA) - JP Morgan
- PT Telkom upgraded to OW - JP Morgan
- Vallar says no tender offer for Bumi even if it ta...
- PGAS Kaji Bangun Terminal Penerima LNG - TopSaham
- TINS:Cheap metal stock - Mandiri
- BUMI (TP Rp4,750) - Nomura: BUMI, BI maintain rate...
- Indonesia Macro Flash - BI on Hold, but Extends SB...
- Elnusa (HOLD) - Aiming for improvement - Kim Eng
- BUMI: Last hurdle - Investor?s confidence - Mandiri
- ANTM Increased in production - Recapital
- Telkom (TLKM IJ), sideshows dominating - CLSA
- Economy: BI kept rate unchaged at 6.75%, SBI minim...
- Telekomunikasi Indonesia (TLKM IJ, Rp7,100 BUY) In...
- TLKM rencana buyback saham , BUY - Danareksa
- South East Asia Coal Sector - Time for stock picki...
- Asia Palm Oil Sector - Indonesian FFB output is al...
- SGRO FY10 ABOVE OUR ESTIMATE – GROWTH WILL CONTINU...
- South East Asia Coal Sector - Time for stock picki...
- Asia Equity Strategy - Cyclicals outperform defens...
- SMCB Disappointing 2010 result, yet anticipate imp...
- JSMR: More roads - Mandiri
- Most Asian Stocks Rise as Japan’s Carmakers Gain -...
- Vallar Plc officially renamed into Bumi Plc - Insi...
- Vallar PLC Hargai Saham BUMI Rp3.240 /Saham - TopS...
- Indonesia's Bumi says revises up 2011 revenue to a...
- Is Goldman, Wall Street's Biggest Commodities Bull...
- Commodity prices due for correction May to June – ...
- Japan core machinery orders fall 2.3% in February ...
- Indika to obtain US$145 mio dividend - Insider Sto...
- BI Perkirakan Perekonomian Indonesia Terus Membaik...
- META Lirik Pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok - ...
- First Media Private Placement Rp1 Miliar - TopSaham
- XL Axiata rises dividend ratio to 30% - Insider St...
- Important : stop buying a specific oil contract - ...
- CPO sector : 102 days in legislative no man's land...
- Bakrie-Vallar updates - CLSA
- Indonesia Equity Daily, 12 Apr 2011 Coal - Kim Eng
- Company Visit Note - PT Timah Tbk - JP Morgan
- Potpourri this week - UOBKH
- Regional Plantation Faster rise in inventory - DB...
- Economy BI is expected to keep rates unchanged at...
- Bumi-Vallar, Upgrade Telkom, and Stay bullish on p...
- Indonesia Daily Focus: Rate hike or No rate hike? ...
- Indika obtains US$180 million loan - Insider Stories
- Garap Jasa Seismik, ELSA Gandeng CGGVeritas - Inil...
- Indonesia's finmin says Q1 GDP growth seen at 6.5 ...
- Vallar: No cash purchase on Bumi stake - Insider S...
- Berau Energy ratings raised to (BB-) - Insider St...
- Bhakti Capital sets non-preemptive rights - Inside...
- Elnusa, CGGVeritas Set Up Joint Venture for Seismi...
- Antam Starts Contruction of Tayan CGA Plant Today ...
- Recapital to re-float 15% stake in Berau - Insider...
- (BN) Vallar Says Expects to Complete Bumi Stake In...
- Jasa Marga (Persero), Final Results Concern over ...
- Bumi says revises up 2011 revenue to at least $5.3...
- Vallar says Recapital may sell its 15 pct stake in...
- Aset 10 Bank Besar Turun Rp 40 Triliun dalam 2 Bul...
- Pemerintah Beli Saham SingTel di Telkomsel? - Viva...
- Toll Road (NEUTRAL) Accelerating development - Dan...
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar