TOKYO: Penjualan besar-besaran di bursa saham Tokyo kemaren membuat kapitalisasi pasar turun hingga US$285 miliar, jauh lebih besar dari dana talangan bank sentral Negari Matahari Terbit, Bank of Japan, sebesar US$183 miliar untuk menstabilkan pasar.
Penurunan terbesar di bursa saham Jepang dalam 2 tahun menekan valuasi saham ke posisi November, seperti dikutip Bloomberg, memikat investor yang mengatakan ekuiti akan menjajal tawar menawar saat negara itu kembali bangkit dari gempa terbesar yang pernah terjadi.
Korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami yang meratakan sebagian besar pantai timur laut Jepang, menurut laporan AFP seperti dikutip Antara, mencapai 2.400, kata pihak kepolisian nasional Jepang, hari ini.
Lebih dari 3.000 rumah tergenang oleh air laut tsunami, sementara sekitar 130 rumah lainnya terbakar, kata polisi.
AMP Capital Investors Ltd., yang mengelola dana US$98 miliar di Sydney, menaikkan peringkat Jepang menjadi 'overweight' dari 'neutral' kemarin setelah indeks Topix turun 7,5%, membuat hargannya sama dengan nilai aset bersih, kata strategis Nader Naeimi. Polar Capital Holdings Plc's Japan Fund, yang berhasil memperoleh 85% dari aset yang dibidik sejak 2006, memborong saham perusahaan konstruksi dan baja, kata manajer James Salter.
Para pembeli bertaruh pada penjualan besar-besaran kemarin sehingga menurunkan nilai saham hingga US$285 miliar sebagai sebuah reaksi berlebihan atas kondisi ekonomi Jepang.
Di sisi lain, kebijakan bank sentral Jepang yang menggelontorkan 15 triliun yen (US$183 miliar) untuk menstabilkan pasar. Menurut Mizuho Asset Management Co. dan Pengana Capital Ltd, itu merupakan harapan.
"Jika tidak ada gempa lanjutan, saya percaya dalam 6 bulan, Anda akan kembali dan menemukan hal ini merupakan kesempatan besar untuk membeli," kata Salter, manajer Polar Capital untuk Jepang, yang mengelola US$4 miliar di London. "Saham kami turun 20%. Reaksi yang terjadi sangat gila."
Saham Jepang kembali terjungkal, dimana indeks Topix menderita kerugian terburuk dalam dua hari sejak krisis bursa 1987, saat negara itu masih dipusingkan gempa terbesar yang pernah terjadi.
Tokyo Electric Power Co., perusahaan pembangkit terbesar Asia, tertekan 25% setelah perusahaan itu membenarkan ledakan ketiga hari ini di pembangkit tenaga nuklirnya di Fukushima, utara Tokyo. Sony Corp., eksportir produk elektronik terbesar Jepang, turun 5,4% setelah perusahaan itu menyatakan menghentikan produksi di beberapa pabrik.
Toyota Motor Corp., produsen otomotif terbesar, turun 4,5% saat President Akio Toyoda mengatakan diler, pemasok, dan mitra perusahaan itu secara langsung sangat terpukul dan terkena imbas oleh gempa 11 Maret dan buntut dari bencana itu.
Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 5,7% menjadi 9.071,43 pada perdagangan pagi ini di Tokyo. Indeks itu sempat menyentuh ke 9.000 untuk pertama kali sejak September. Indeks Topix yang memuat lebih banyak jumlah saham di dalamnya turun 6,7% menjadi 790,57, terendah sejak Maret 2009. Semua dari 33 kelompok industri di indeks itu turun.
Kontrak berjangka indeks Standard & Poor's 500 turun 0,5% hari ini. Di New York, indeks itu turun 0,6%, saat investor mencoba menilai berapa besar kerusakan akibat gempa itu berdampak pada ekonomi global.
Selasa, 15 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
-
▼
03/13 - 03/20
(148)
- IDX Composite Ends Marginally Higher - The Indones...
- China raises bank reserves to cool lending - Assoc...
- Thermal Coal Falls 4.87% - The Indonesia Today
- Indorama Net Profit Soars 128% - The Indonesia Today
- Global Equity Strategist - Japanese Earthquake: Fi...
- Sampoerna Agro: Buy; Rp2,750; TP Rp4,625; SGRO IJ ...
- Cement Sector Update Faster February - Bahana Se...
- Telkom - FY10 result guidance is below projection ...
- United Tractor (UNTR IJ) re-initiate coverage OPF;...
- ITMG:Awakening the animal spirit - Mandiri Sekuritas
- ENRG and SMCB trade idea (from sales) - JP Morgan
- Indonesia's Timah plans March tin shipment to Japa...
- Indonesia is Best Emerging Market, Blackstone’s St...
- Sales Flat, Trikomsel Profit Jumps 74% to Rp204 Bi...
- Ekspansi Besar-Besaran, Jasa Marga Siapkan Rp30 T ...
- Bakrie Sumatera 2010 Profit Surges 219% - The Indo...
- Jepang Kembali Dialiri Dana USD37 Miliar - OkeZone
- Indonesia Faces Risk Core Inflation Will Climb, Fi...
- Asia Coal-Thermal coal bearish short-term on Japan...
- Nuclear crisis has implications for coal - Financi...
- Pasar Tak Bagus, Telkom Berencana Buy Back Saham -...
- Indocement Profit Grows 17.4% to Rp3.2 Trillion - ...
- HM Sampoerna Records Rp6.42 Trillion Profit - The ...
- Medco Energi & convertible bonds - Insider Stories
- Fitch: Indonesia Baru Investment Grade Setahun Lag...
- Fitch: Reformasi Struktural Akan Mempercepat Inves...
- Rating Bank dan Sektor Telekomunikasi Positif - Te...
- PTPP FY10 net income increases 23.51% - Insider St...
- RUU Mata Uang Muluskan Rencana Redenominasi Rupiah...
- Antam seeks US$1 billion financing - Insider Stories
- Bank Mandiri to Acquire Insurance Firm in Q3 - The...
- Indika to launch US$300 mio bonds - Insider Stories
- Akuisisi Perusahaan Sawit, Tiga Pilar Terbitkan Ob...
- Laba AISA Melesat 84,79% di 2010 - TopSaham
- Implications of Japan's Earthquake for the Region ...
- Kalbe Farma (KLBF IJ), Turnaround?, from Swati Cho...
- BNI (BBNI.JK, Rp 3,675, O, TP Rp 4,300) – Looking ...
- After the quake: Our view on sector impact - Credi...
- Global, GEM & Indonesia Equity Strategy! (update1)...
- Bank Negara Indonesia - Alert: NP Slightly Above C...
- Bank Bukopin Posts 36% Profit Growth - The Indones...
- Indonesia Stocks: Energi Mega, Gas Negara, Interna...
- Telkom Incar Perusahaan Telco Kamboja - VivaNews
- CPO futures bearish amid lack of demand - Business...
- S&P 500 Erases 2011 Gain on Japan Concern; Treasur...
- Elnusa eyeing Rp5.5 trio revenue in 2011 - Insider...
- Jepang Membaik, Pabrik Toyota Kembali Beroperasi B...
- BW Plantation 2M FFB output soars 65% - Insider St...
- EXCL Siapkan Capex US$500 Juta di 2011 - TopSaham
- Multistrada eyeing Rp3.15 trio sales - Insider Sto...
- MNC Digugat Rp 3,7 Triliun Terkait IPO - Detikfinance
- Bank Central Asia - Loses Cobranding relationship ...
- Banking:BNII and BNGA: post acquisition - Mandiri ...
- Moody's Turunkan Peringkat Utang Portugal - Inilah...
- BUMA seeks US$750 mio for refinancing - Insider St...
- Bank Mandiri Optimistis Laba Dua Dijit Akhir Tahun...
- XL Axiata eyeing 10% growth in earning - Insider S...
- Laba Bank BNI Melonjak 65% di 2010 - TopSaham
- Global, GEM & Indonesia Equity Strategy! - Credit ...
- TOTL:High-rise player - Mandiri Sekuritas
- Flavour (Indo): Sean Darby, BNI, Budget - Nomura
- Commodity Special Report - Japanese earthquake and...
- Japan Daily Wednesday, March 16, 2011
- Indo Tambangraya Increases Capex to $126 Million -...
- Elnusa FY10 earning plunges 86.29% - Insider Stories
- BW Plantation CPO Output Surges 62% - The Indonesi...
- Automotive Time to re-look at tyre sector - DBS ...
- Bank Negara Indonesia: Buy; Rp3,675; TP Rp4,300; B...
- Holding On - CLSA Indo
- PLN transformation - CLSA Indo
- United Tractors - Still assessing impact from Japa...
- Indonesia Stocks: Bakrie Sumatera, Mandiri, Medco ...
- Isu repatriasi topang apresiasi Yen - Bisnis Indon...
- Asian markets stage rebound, but Nikkei at lowest ...
- Bank of Japan Fails to Contain Investor Panic as N...
- Japan pumps in another US$61.2bil into financial m...
- Fed Upgrades Economic Outlook While Affirming Bond...
- Fed comments rescue Wall Street from deeper Japan ...
- Crude Palm Oil Rebounds On Dip-Buying, Short Cover...
- Medco Energy - Ready for the big league (MEDC-BUY-...
- ANTM:Waiting game - Mandiri Sekuritas
- Metals Demand in Japan May Tumble as Quake Damage,...
- Metal sector unattractive despite Metals boom - Co...
- Spot coking coal fluctuates on higher freight;no c...
- Vallar seeks higher stake in BUMI - Insider Stories
- Valuasi Saham Tokyo Anjlok US$285 Miliar - Bisnis ...
- BJBR to propose Rp60.33 dividend - Insider Stories
- United Tractors: Buy; Rp22,400; TP Rp27,200; UNTR ...
- Semen Gresik - Formal Board of Directors finally i...
- Re-iterating BUY, BUMI, thermal tail winds - CLSA ...
- Jasa Marga (JSMR) taking over stalled toll road pr...
- Flavour (Indo): Coal, Astra Int, Garuda, Jasa Marg...
- Weekly Debt Research (07-11-Mar-2011) Rally on rob...
- MFIN Resilient to Continue - Indopremier Securities
- CIMB-Trader-15Mar11-AM - CIMB Securities
- Indonesia strategy Asia marketing feedback - Macq...
- Indonesia Stocks: Indo Tambangraya, Garuda, United...
- Moody's: Limited Rating Impact in Japan for Financ...
- Moody's: Japan to Recover from Quake; Fiscal Effec...
- Matahari in Talks to Sell 20%-30% Stake - Dow Jones
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar