Medan (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia diperkirakan bakal meraih keuntungan hingga 187 juta dolar AS per tahun jika mengambil alih pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium setelah kontrak kerja sama dengan konsorsium perusahaan Jepang berakhir pada 2013.
"Pemerintah Indonesia akan meraih keuntungan sekitar 187,5 juta dolar AS per tahun. Ini menurut hitung-hitungan kami," ujar mantan Direksi PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) NA Setiawan dan Hasan Hasrul pada rapat Panitia Khusus (Pansus) Inalum DPRD Sumut di Medan, Senin.
Rapat dipimpin ketua pansus Bustami HS dengan wakil ketua Guntur Manurung, sekretaris Tunggul Siagian dan sejumlah anggota pansus di antaranya H Ajib Shah, J Saragih, R Sianturi, E Napitupulu, H Hasan, Zulkarnain, serta diikuti enam dari 10 perwakilan kabupaten/kota di sekitar PT Inalum.
Setiawan menjelaskan, keuntungan sebesar 187,5 juta dolar AS per tahun tersebut diperoleh berdasarkan asumsi penjualan produk alumunium pada harga standar di pasar internasional.
Selain itu, Pemerintah Indonesia juga akan menghemat sekitar Rp50 triliun per tahun atas impor pembelian bahan-bahan baku produk alumunium.
"Selama ini alumunium dijual masih di bawah harga standar internasional. Jika Inalum diambil alih dan aluminium dijual sesuai standar harga internasional, maka keuntungannya bisa mencapai sebesar itu," ujarnya.
Keuntungan yang lebih besar dibanding keuntungan selama ini yang rata-rata hanya sekitar 125 juta dolar AS per tahun, menurut dia, dikarenakan harga jual aluminium PT Inalum yang dibawah standar harga internasional.
Namun demikian, Setiawan mengatakan, Pemerintah Indonesia sebelumnya harus mengeluarkan dana sekitar 750 juta dolar AS untuk pengambilalihan PT Inalum dari pihak konsorsium Jepang.
"Tidak rugi jika dana sebesar itu dikeluarkan untuk mengambil alih Inalum, karena akan cepat kembali dari keuntungan yang akan diperoleh setiap tahunnya," katanya.
Hasan Hasrul menambahkan, pengambilalihan PT Inalum juga akan semakin memperkuat struktur perekonomian nasional karena akan sepenuhnya dikendalikan oleh Indonesia dan hasilnya benar-benar untuk pembangunan di dalam negeri.
Sesuai master agreement antara Pemerintah Indonesia dengan 12 investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Aluminium (NAA) Corp pada 7 Juli 1975, kerja sama akan berakhir pada 2013.
NAA sendiri menguasai 58,88 persen saham PT Inalum dan sisanya (41,12 persen) dikuasai Pemerintah Indonesia.
Dewasa ini, perusahaan yang berdiri 6 Januari 1976 dengan investasi awal sebesar 411 miliar yen itu mempekerjakan 2.014 tenaga kerja Indonesia dan dua orang tenaga kerja asal Jepang.
Senin, 14 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
-
▼
03/13 - 03/20
(148)
- IDX Composite Ends Marginally Higher - The Indones...
- China raises bank reserves to cool lending - Assoc...
- Thermal Coal Falls 4.87% - The Indonesia Today
- Indorama Net Profit Soars 128% - The Indonesia Today
- Global Equity Strategist - Japanese Earthquake: Fi...
- Sampoerna Agro: Buy; Rp2,750; TP Rp4,625; SGRO IJ ...
- Cement Sector Update Faster February - Bahana Se...
- Telkom - FY10 result guidance is below projection ...
- United Tractor (UNTR IJ) re-initiate coverage OPF;...
- ITMG:Awakening the animal spirit - Mandiri Sekuritas
- ENRG and SMCB trade idea (from sales) - JP Morgan
- Indonesia's Timah plans March tin shipment to Japa...
- Indonesia is Best Emerging Market, Blackstone’s St...
- Sales Flat, Trikomsel Profit Jumps 74% to Rp204 Bi...
- Ekspansi Besar-Besaran, Jasa Marga Siapkan Rp30 T ...
- Bakrie Sumatera 2010 Profit Surges 219% - The Indo...
- Jepang Kembali Dialiri Dana USD37 Miliar - OkeZone
- Indonesia Faces Risk Core Inflation Will Climb, Fi...
- Asia Coal-Thermal coal bearish short-term on Japan...
- Nuclear crisis has implications for coal - Financi...
- Pasar Tak Bagus, Telkom Berencana Buy Back Saham -...
- Indocement Profit Grows 17.4% to Rp3.2 Trillion - ...
- HM Sampoerna Records Rp6.42 Trillion Profit - The ...
- Medco Energi & convertible bonds - Insider Stories
- Fitch: Indonesia Baru Investment Grade Setahun Lag...
- Fitch: Reformasi Struktural Akan Mempercepat Inves...
- Rating Bank dan Sektor Telekomunikasi Positif - Te...
- PTPP FY10 net income increases 23.51% - Insider St...
- RUU Mata Uang Muluskan Rencana Redenominasi Rupiah...
- Antam seeks US$1 billion financing - Insider Stories
- Bank Mandiri to Acquire Insurance Firm in Q3 - The...
- Indika to launch US$300 mio bonds - Insider Stories
- Akuisisi Perusahaan Sawit, Tiga Pilar Terbitkan Ob...
- Laba AISA Melesat 84,79% di 2010 - TopSaham
- Implications of Japan's Earthquake for the Region ...
- Kalbe Farma (KLBF IJ), Turnaround?, from Swati Cho...
- BNI (BBNI.JK, Rp 3,675, O, TP Rp 4,300) – Looking ...
- After the quake: Our view on sector impact - Credi...
- Global, GEM & Indonesia Equity Strategy! (update1)...
- Bank Negara Indonesia - Alert: NP Slightly Above C...
- Bank Bukopin Posts 36% Profit Growth - The Indones...
- Indonesia Stocks: Energi Mega, Gas Negara, Interna...
- Telkom Incar Perusahaan Telco Kamboja - VivaNews
- CPO futures bearish amid lack of demand - Business...
- S&P 500 Erases 2011 Gain on Japan Concern; Treasur...
- Elnusa eyeing Rp5.5 trio revenue in 2011 - Insider...
- Jepang Membaik, Pabrik Toyota Kembali Beroperasi B...
- BW Plantation 2M FFB output soars 65% - Insider St...
- EXCL Siapkan Capex US$500 Juta di 2011 - TopSaham
- Multistrada eyeing Rp3.15 trio sales - Insider Sto...
- MNC Digugat Rp 3,7 Triliun Terkait IPO - Detikfinance
- Bank Central Asia - Loses Cobranding relationship ...
- Banking:BNII and BNGA: post acquisition - Mandiri ...
- Moody's Turunkan Peringkat Utang Portugal - Inilah...
- BUMA seeks US$750 mio for refinancing - Insider St...
- Bank Mandiri Optimistis Laba Dua Dijit Akhir Tahun...
- XL Axiata eyeing 10% growth in earning - Insider S...
- Laba Bank BNI Melonjak 65% di 2010 - TopSaham
- Global, GEM & Indonesia Equity Strategy! - Credit ...
- TOTL:High-rise player - Mandiri Sekuritas
- Flavour (Indo): Sean Darby, BNI, Budget - Nomura
- Commodity Special Report - Japanese earthquake and...
- Japan Daily Wednesday, March 16, 2011
- Indo Tambangraya Increases Capex to $126 Million -...
- Elnusa FY10 earning plunges 86.29% - Insider Stories
- BW Plantation CPO Output Surges 62% - The Indonesi...
- Automotive Time to re-look at tyre sector - DBS ...
- Bank Negara Indonesia: Buy; Rp3,675; TP Rp4,300; B...
- Holding On - CLSA Indo
- PLN transformation - CLSA Indo
- United Tractors - Still assessing impact from Japa...
- Indonesia Stocks: Bakrie Sumatera, Mandiri, Medco ...
- Isu repatriasi topang apresiasi Yen - Bisnis Indon...
- Asian markets stage rebound, but Nikkei at lowest ...
- Bank of Japan Fails to Contain Investor Panic as N...
- Japan pumps in another US$61.2bil into financial m...
- Fed Upgrades Economic Outlook While Affirming Bond...
- Fed comments rescue Wall Street from deeper Japan ...
- Crude Palm Oil Rebounds On Dip-Buying, Short Cover...
- Medco Energy - Ready for the big league (MEDC-BUY-...
- ANTM:Waiting game - Mandiri Sekuritas
- Metals Demand in Japan May Tumble as Quake Damage,...
- Metal sector unattractive despite Metals boom - Co...
- Spot coking coal fluctuates on higher freight;no c...
- Vallar seeks higher stake in BUMI - Insider Stories
- Valuasi Saham Tokyo Anjlok US$285 Miliar - Bisnis ...
- BJBR to propose Rp60.33 dividend - Insider Stories
- United Tractors: Buy; Rp22,400; TP Rp27,200; UNTR ...
- Semen Gresik - Formal Board of Directors finally i...
- Re-iterating BUY, BUMI, thermal tail winds - CLSA ...
- Jasa Marga (JSMR) taking over stalled toll road pr...
- Flavour (Indo): Coal, Astra Int, Garuda, Jasa Marg...
- Weekly Debt Research (07-11-Mar-2011) Rally on rob...
- MFIN Resilient to Continue - Indopremier Securities
- CIMB-Trader-15Mar11-AM - CIMB Securities
- Indonesia strategy Asia marketing feedback - Macq...
- Indonesia Stocks: Indo Tambangraya, Garuda, United...
- Moody's: Limited Rating Impact in Japan for Financ...
- Moody's: Japan to Recover from Quake; Fiscal Effec...
- Matahari in Talks to Sell 20%-30% Stake - Dow Jones
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar