Summary:
Di 2010, KLBF berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp10,2 triliun (+12% yoy). Efisiensi proses produksi, membuat biaya produksi tumbuh lebih rendah dibanding pendapatan. Selain itu, posisi net cash dan leverage yang rendah membuat pertumbuhan laba bersih meningkat 37% yoy. ROE naik dari 21,6% menjadi 23,7%. Tingginya ROE menjustifikasi level PE premium diatas peers.
Revenue Growth 12% yoy on Nutritional and Prescription Drugs Business in FY10
Di 2010, KLBF membukukan pendapatan 2010 sebesar Rp10,2 triliun atau meningkat 12% yoy dari tahun 2009 sebesar Rp9,1 triliun. Pencapaian tersebut setara dengan 99%
estimasi konsensus sebesar Rp10,3 triliun. Bisnis distribusi dan logistik tetap menjadi kontributor pendapatan terbesar perusahaan sebesar 36% disusul bisnis obat resep 25% dan nutrisi 22% sementara OTC hanya menyumbang 22%. Namun demikian meski bisnis distribusi dan logistik menjadi kontributor pendapatan utama, dari segi ekspansi, bisnis dengan kinerja paling positif adalah bisnis nutrisi dan obat resep dengan pertumbuhan pendapatan masing-masing 18% yoy dan 16% yoy.
Ample Room to Grow
Kedepan kami yakin bisnis nutrisi dan obat resep akan terus meningkat sebab saat ini untuk bisnis obat resep, KLBF mempunyai lebih dari 2.000 medical representative
dengan 100% penetrasi ke semua rumah sakit dan apotek di Indonesia. Sementara ruang
ekspansi KLBF di bisnis nutrisi masih sangat lebar sebab saat ini konsumsi susu perkapita Indonesia hanya 2,5 kg, jauh lebih rendah dibanding Malaysia 8 kg, Thailand 15 kg, dan Vietnam 3 kg. Lebih jauh lagi di 2010, konsumsi susu di Indonesia mencatat pertumbuhan paling tinggi 2,9% yoy sementara Malaysia -3,6% yoy ; Thailand +2,4% yoy ; dan Vietnam +2,3% yoy.
High Inventory Turnover and Low leverage Lead to Higher Net Profit
Di sisi lain, pertumbuhan biaya yang lebih rendah +10% yoy dibanding pendapatan +12% yoy, menyebabkan gross margin meningkat menjadi 50,6% dari 49,7%. Rendahnya
pertumbuhan biaya lebih disebabkan oleh penguatan rupiah dan kontrol biaya antara
lain melalui outsourcing dan proses manufaktur yang lebih singkat sehingga inventory
turnover turun dari 125 hari di 2009 menjadi hanya 111 hari di 2010. Sementara itu,
kondisi perusahaan yang net cash, low leverage (interest bearing debt/equity, 0,5%) dan penurunan tarif pajak dari 28% menjadi 25% menyebabkan laba bersih melonjak 37% yoy ke Rp1,3 triliun, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan pendapatan. Net profit
margin juga meningkat ke 12% dari 10%.
Valuation: Good Business Model Resilience Under Any Economic Circumstances
Dibanding peers, KLBF tetap merupakan perusahaan dengan profitabilitas terbaik
dengan ROE 24,3% FY11F vs peers 22,3%. Dari segi bisnis model, revenue terdiversifikasi hampir merata dengan posisi kas / likuiditas tinggi. Dan playing field KLBF di industri farmasi juga mendukung potensi pertumbuhan yang kuat tiap tahun. Kami melihat justifikasi market saat ini sudah fair atas relatif tingginya ROE dan industri yang tahan terhadap inflasi. Sepanjang kurs rupiah tidak mengalami depresi terhadap dollar, margin akan terus mengalami peningkatan. Saat ini KLBF ditransaksikan di 14,0x PE dan 4,0x PBV FY11F.
Sabtu, 12 Februari 2011
PT Kalbe Farma Tbk – Strong Fundamental at Fair Relative Valuation - AAA Securities
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
-
▼
02/06 - 02/13
(111)
- DBS says no talks with Temasek on Indonesia's Dana...
- Palm futures rise on restocking - Business Times
- UNILEVER INDONESIA (UNVR): Parents tender offers S...
- GLOBAL EQ STRAT Report: Short-term Reduce GEM from...
- PT Kalbe Farma Tbk – Strong Fundamental at Fair Re...
- Indonesia Market Strategy With a 9% drop, we recom...
- Asia Equity Strategy Foreign investor capitulation...
- Economy: Investor confidence recovers after BI's r...
- Lippo Karawaci – The only healthcare play (LPKR-BU...
- Global Equity Strategy - GEM; Tactical headwinds, ...
- No Deal on BDMN - JPM Indo
- Protelindo (TOWR IJ) - CLSA
- Gozco (GZCO IJ) - CLSA Indo
- Bumi Serpong (BSDE IJ) - CLSA Indo
- Bank Negara (BBNI IJ) - CLSA Indo
- Daily 11 Feb 2011 (SMGR, LPKR, MAPI, POLY) - NISP ...
- Let's pray for Garuda Indonesia IPO - Insider Stories
- Garuda Kicks Off Stock Trading Today - The Indones...
- Bakrie Group’s Ridwan Plans Indonesia-Focused Stoc...
- Nirwan Bakrie, coal & precious metal - Insider Sto...
- Stocks Cut Losses, IDX Composite Down 1.28% - The ...
- Bumi to pay US$600 mio debt in Oct. - Insider Stories
- Charoen Pokphand Acquires Cipendawa Agriindustri f...
- Pefindo naikkan peringkat utang BBNI menjadi doubl...
- Garuda Indonesia Prediksikan Investor Domestik Ber...
- Saham Perdana Garuda Fully Subscribed - Republika
- Metrodata Dirikan Anak Usaha information & Communi...
- Unilever Indonesia Quick takes - A non-event - b...
- Telekomunikasi Indonesia Quick takes - Unexcitin...
- IDX Composite Extends Fall, Hit by Regional Read ...
- Company visits to Bank Danamon. (Tjandra Lienandja...
- Agung Podomoro Bangun Pemukiman 47 Ha di Karawang ...
- Foreign Investors Only Absorb 1.9% Garuda IPO Shar...
- Unilever Tender Offer Saham Sara Lee Rp 372,95 Per...
- INDO UPDATE - INDONESIA TAKING IT ON THE CHIN. AGA...
- SBI, and guaranteed deposit rate - Nomura
- Indo flavour: Upgrade CPO price - Nomura
- Emerging market equities Seek Exposure to US Econo...
- Research Today: CLSA
- Daily 10 Feb 2011 (UNVR,PTBA,ANTM,FREN) - NISP Sek...
- SingTel and Telkomsel Record Mobile Subscribers Gr...
- Indonesia Stock Index Falls for Third Day as Infla...
- Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 10 Februari 2011
- Indonesia's first LNG receiving terminal to be del...
- Indonesia approves coal export permits after massi...
- Base Metals gets a rude shock from China’s rate hi...
- Bukit Asam expects above Rp3 trio profit - Insider...
- Kangean Energy Signs Gas Sale Agreement with PLN, ...
- Government bond auction commentary (Still) Strong ...
- Newcastle coal exports slip - Reuters
- PT ADARO ENERGY Tbk Performing well in Rainy Seas...
- INCO - laggard play to run in nickel prices - Macq...
- Daily Feb 09: Flows, Equities impact on stronger I...
- Microfinance – CLSA U Speaker series
- Astra Agro Lestari (Neutral) - Relatively unattrac...
- Stocks in U.S. Gain as McDonald's Rallies on Sales...
- Oil Declines for Fourth Day After China Raises Int...
- UPDATE 1-Wal-Mart in talks on partnership with Ind...
- Steel prices to go up on coking coal costs - Mail ...
- Wheat Rises to 29-Month High as Countries Boost In...
- Bank Central China Menaikan Suku Bunga Pinjaman - ...
- Summarecon Agung - Upgrade to Buy – Looks Inexpens...
- LIPPO MALLS SECURES 44,500SQM DEAL WITH MITRA ADIP...
- EXCL:Won't repeat 2010, remain decent - Mandiri Se...
- Lippo Karawaci to distribute dividend - Insider St...
- PT Timah (Persero) Tbk Struggle With Cost Reducti...
- Strong 2010 performance to continue in 2011 - Mand...
- GDP 4Q10: Riding on global economic recovery - Man...
- United Tractors – Coal-based growth (UNTR-BUY-IDR2...
- Indo economics: Strong headline 4Q10 GDP masks sof...
- ASII and cement stocks - JP Morgan Indo
- Indocement Tunggal Prakarsa (INTP IJ, Rp14,850 BUY...
- Bank Indonesia recognizes inflation risk, Indo GDP...
- Bumi Resources (BUMI IJ): De-Leverage - CLSA Indo
- Sampoerna Agro (SGRO IJ), initiating coverage, UPF...
- Daily 8 Feb 2011 (Economy, BYAN, SMGR, TINS, LPKR,...
- Indonesia Stocks: Duta Graha, London Sumatra Indon...
- Coal to remain top fuel source for US power genera...
- Australian Sugar Area May Lose 50% of Output Poten...
- U.S. Stocks Rise as Dow Gains a Sixth Straight Day...
- CPO futures prices close easier - Business Times
- Indonesian Banks - Foreign Ownership: Stocks Down ...
- HEXA:More Heavy Equipment Supply - Mandiri Sekuritas
- KLBF:In-line, but tougher outlook - Mandiri Sekuritas
- Bahana dan BNI Securities Kesulitan Jual Perdana S...
- 2011 PTPP Menargetkan Total Garapan Rp 22 Triliun ...
- Timah FY10 net income jumps 155.76% - Insider Stories
- Lippo Karawaci 2010 Profit Grows 35% - The Indones...
- Indonesia Economy Grows at Fastest Pace in Six Yea...
- Indonesia fourth-quarter GDP expands 6.9% - Market...
- REFILE-UPDATE 1-Indonesia's Timah says refined tin...
- Indonesia's Timah sees 2010 profit double on tin p...
- New Face of (palm) oil wealth - CLSA Indo
- Alam Sutera Realty (ASRI IJ, Rp245 BUY) Substantia...
- 3i Group Plc Reportedly to Buy GarudaFood - The In...
- Bayan, Kangaroo extend due diligence - Insider Sto...
- Indonesia Macro Flash - BI Hikes Rates 25bps to Te...
- BUMI akan membayar utang US$ 600 juta - Kontan
- Price objective basis & risk coal companies - Merr...
- Our view on Indonesia coal companies - Merril Lynch
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar