JAKARTA . PT Bumi Resources Tbk (BUMI) siap memangkas lagi tumpukan utang-utangnya. Emiten Grup Bakrie ini akan membayar utang kepada China Investment Corp (CIC) senilai US$ 600 juta.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menjelaskan, penyelesaian utang tersebut adalah bagian dari target pengurangan eksposur utang BUMI pada tahun ini yang mencapai US$ 1 miliar. "Fokus utama pengurangan utang tahun ini adalah pinjaman tranch 1 senilai US$ 600 juta kepada CIC," ujar
Dileep kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.
Utang BUMI kepada CIC adalah yang terbesar dibandingkan utang ke kreditur lainnya. Mengacu laporan keuangan BUMI per September 2010, produsen batubara ini menarik pinjaman berjangka senior dari anak usaha CIC, yaitu Country Forest Limited, pada 18 September 2009 senilai US$ 1,9 miliar.
Fasilitas pinjaman itu dibagi dalam tiga ikatan (commitment). Perinciannya: commitment A senilai US$ 600 juta dan akan jatuh tempo empat tahun sejak penarikan. Commitment B senilai US$ 600 juta dan jatuh tempo lima tahun pasca penarikan. Terakhir commitment C senilai US$ 700 juta. Tingkat pengembalian atau internal rate of return (IRR) secara keseluruhan dari pinjaman ini sebesar 19%.
Mendongkrak kinerja Selain utang ke CIC, menurut Dileep, BUMI segera menyelesaikan sejumlah utang obligasi bertenor panjang dengan kupon tetap.
Pada 13 November 2009, BUMI menerbitkan guaranteed senior secured note senilai US$ 300 juta dengan tingkat bunga 12% per tahun. Surat utang ini akan jatuh tempo 10 November 2016. BUMI juga masih punya tanggungan berupa obligasi konversi yang nilainya US$ 699,61 juta.
Setelah berkongsi dengan Vallar Plc, likuiditas BUMI lebih moncer. Untuk membayar utang-utang tadi, selain lewat kerjasama strategisnya dengan Vallar, BUMI akan memakai piutang dan kas internal.
BUMI menargetkan akan terbebas dari tumpukan utang pada 2013 nanti. Sepanjang tahun lalu, Dileep memperkirakan total utang yang berhasil diselesaikan mencapai US$ 500 juta.
Analis AM Capital Janson Nasrial menilai rencana BUMI mengurangi utang-utangnya akan berdampak positif bagi kinerja keuangan perusahaan. "Jika BUMI bisa menyelesaikan utang ke CIC, kinerjanya akan terdongkrak," papar dia. Janson menghitung, jika tahun ini BUMI membayar minimal US$ 700 juta utang ke CIC, maka rasio utang terhadap ekuitas (DER) BUMI akan berkurang dari 3,2 kali menjadi 2,2 kali. Sedangkan rasio utang terhadap EBITDA BUMI akan turun dari 5 kali menjadi 4 kali.
Namun jika BUMI bisa menyelesaikan semua kewajibannya, maka DER BUMI bisa menyusut hingga 1,7 kali dan rasio utang terhadap EBITDA tersisa 3 kali.
[ Amailia Putri Hasniawati, KONTAN ] KONTAN Mon, 07 Feb 2011 ( 10:33:26 WIB )
Senin, 07 Februari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
-
▼
02/06 - 02/13
(111)
- DBS says no talks with Temasek on Indonesia's Dana...
- Palm futures rise on restocking - Business Times
- UNILEVER INDONESIA (UNVR): Parents tender offers S...
- GLOBAL EQ STRAT Report: Short-term Reduce GEM from...
- PT Kalbe Farma Tbk – Strong Fundamental at Fair Re...
- Indonesia Market Strategy With a 9% drop, we recom...
- Asia Equity Strategy Foreign investor capitulation...
- Economy: Investor confidence recovers after BI's r...
- Lippo Karawaci – The only healthcare play (LPKR-BU...
- Global Equity Strategy - GEM; Tactical headwinds, ...
- No Deal on BDMN - JPM Indo
- Protelindo (TOWR IJ) - CLSA
- Gozco (GZCO IJ) - CLSA Indo
- Bumi Serpong (BSDE IJ) - CLSA Indo
- Bank Negara (BBNI IJ) - CLSA Indo
- Daily 11 Feb 2011 (SMGR, LPKR, MAPI, POLY) - NISP ...
- Let's pray for Garuda Indonesia IPO - Insider Stories
- Garuda Kicks Off Stock Trading Today - The Indones...
- Bakrie Group’s Ridwan Plans Indonesia-Focused Stoc...
- Nirwan Bakrie, coal & precious metal - Insider Sto...
- Stocks Cut Losses, IDX Composite Down 1.28% - The ...
- Bumi to pay US$600 mio debt in Oct. - Insider Stories
- Charoen Pokphand Acquires Cipendawa Agriindustri f...
- Pefindo naikkan peringkat utang BBNI menjadi doubl...
- Garuda Indonesia Prediksikan Investor Domestik Ber...
- Saham Perdana Garuda Fully Subscribed - Republika
- Metrodata Dirikan Anak Usaha information & Communi...
- Unilever Indonesia Quick takes - A non-event - b...
- Telekomunikasi Indonesia Quick takes - Unexcitin...
- IDX Composite Extends Fall, Hit by Regional Read ...
- Company visits to Bank Danamon. (Tjandra Lienandja...
- Agung Podomoro Bangun Pemukiman 47 Ha di Karawang ...
- Foreign Investors Only Absorb 1.9% Garuda IPO Shar...
- Unilever Tender Offer Saham Sara Lee Rp 372,95 Per...
- INDO UPDATE - INDONESIA TAKING IT ON THE CHIN. AGA...
- SBI, and guaranteed deposit rate - Nomura
- Indo flavour: Upgrade CPO price - Nomura
- Emerging market equities Seek Exposure to US Econo...
- Research Today: CLSA
- Daily 10 Feb 2011 (UNVR,PTBA,ANTM,FREN) - NISP Sek...
- SingTel and Telkomsel Record Mobile Subscribers Gr...
- Indonesia Stock Index Falls for Third Day as Infla...
- Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 10 Februari 2011
- Indonesia's first LNG receiving terminal to be del...
- Indonesia approves coal export permits after massi...
- Base Metals gets a rude shock from China’s rate hi...
- Bukit Asam expects above Rp3 trio profit - Insider...
- Kangean Energy Signs Gas Sale Agreement with PLN, ...
- Government bond auction commentary (Still) Strong ...
- Newcastle coal exports slip - Reuters
- PT ADARO ENERGY Tbk Performing well in Rainy Seas...
- INCO - laggard play to run in nickel prices - Macq...
- Daily Feb 09: Flows, Equities impact on stronger I...
- Microfinance – CLSA U Speaker series
- Astra Agro Lestari (Neutral) - Relatively unattrac...
- Stocks in U.S. Gain as McDonald's Rallies on Sales...
- Oil Declines for Fourth Day After China Raises Int...
- UPDATE 1-Wal-Mart in talks on partnership with Ind...
- Steel prices to go up on coking coal costs - Mail ...
- Wheat Rises to 29-Month High as Countries Boost In...
- Bank Central China Menaikan Suku Bunga Pinjaman - ...
- Summarecon Agung - Upgrade to Buy – Looks Inexpens...
- LIPPO MALLS SECURES 44,500SQM DEAL WITH MITRA ADIP...
- EXCL:Won't repeat 2010, remain decent - Mandiri Se...
- Lippo Karawaci to distribute dividend - Insider St...
- PT Timah (Persero) Tbk Struggle With Cost Reducti...
- Strong 2010 performance to continue in 2011 - Mand...
- GDP 4Q10: Riding on global economic recovery - Man...
- United Tractors – Coal-based growth (UNTR-BUY-IDR2...
- Indo economics: Strong headline 4Q10 GDP masks sof...
- ASII and cement stocks - JP Morgan Indo
- Indocement Tunggal Prakarsa (INTP IJ, Rp14,850 BUY...
- Bank Indonesia recognizes inflation risk, Indo GDP...
- Bumi Resources (BUMI IJ): De-Leverage - CLSA Indo
- Sampoerna Agro (SGRO IJ), initiating coverage, UPF...
- Daily 8 Feb 2011 (Economy, BYAN, SMGR, TINS, LPKR,...
- Indonesia Stocks: Duta Graha, London Sumatra Indon...
- Coal to remain top fuel source for US power genera...
- Australian Sugar Area May Lose 50% of Output Poten...
- U.S. Stocks Rise as Dow Gains a Sixth Straight Day...
- CPO futures prices close easier - Business Times
- Indonesian Banks - Foreign Ownership: Stocks Down ...
- HEXA:More Heavy Equipment Supply - Mandiri Sekuritas
- KLBF:In-line, but tougher outlook - Mandiri Sekuritas
- Bahana dan BNI Securities Kesulitan Jual Perdana S...
- 2011 PTPP Menargetkan Total Garapan Rp 22 Triliun ...
- Timah FY10 net income jumps 155.76% - Insider Stories
- Lippo Karawaci 2010 Profit Grows 35% - The Indones...
- Indonesia Economy Grows at Fastest Pace in Six Yea...
- Indonesia fourth-quarter GDP expands 6.9% - Market...
- REFILE-UPDATE 1-Indonesia's Timah says refined tin...
- Indonesia's Timah sees 2010 profit double on tin p...
- New Face of (palm) oil wealth - CLSA Indo
- Alam Sutera Realty (ASRI IJ, Rp245 BUY) Substantia...
- 3i Group Plc Reportedly to Buy GarudaFood - The In...
- Bayan, Kangaroo extend due diligence - Insider Sto...
- Indonesia Macro Flash - BI Hikes Rates 25bps to Te...
- BUMI akan membayar utang US$ 600 juta - Kontan
- Price objective basis & risk coal companies - Merr...
- Our view on Indonesia coal companies - Merril Lynch
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar