Summary
Lemahnya kinerja keuangan ITMG yang disebabkan oleh tingginya biaya demurrage yang mencapai US$23 juta, hutang derivatif sebesar US$52 juta, yang akan jatuh tempo pada akhir tahun 2011 akan di kompensasi oleh earning catalyst ITMG di tahun 2011, yang terpenting diantaranya adalah peningkatan efisiensi dan produktivitas serta peningkatan ASP sebesar 15%. Karenanya kami meningkatkan target price kami dari Rp55,800 menjadi Rp61,000. Kami juga akan merubah rekomendasi kami dari HOLD menjadi BUY. Target price kami mengimplementasikan 13.5X PE. Dan saat ini saham ITMG diperdagangkan di PE9.3X. Selain itu ITMG juga menawarkan dividen yield sebesar 5,4% yang diklaim sebagai yang tertinggi di industrinya.
4Q10: ITMG Financial Performance Below Our Expectations
Pada 4Q10 kinerja ITMG secara keseluruhan tidak sesuai dengan target tahun lalu kami dalam beberapa aspek. Diantaranya, ITMG gagal mempertahankan laba bersih perusahaan sebesar US$336 juta, dan turun menjadi US$204 juta (-39% YoY). Secara triwulanan ITMG hanya menghasilkan laba bersih sebesar US$18 juta, atau mengalami penurunan sebesar 66% QoQ. Hasil tersebut di bawah (59%) estimasi kami, dan dibawah estimasi (60%) konsesus. Ditinjau dari sisi laba operasi, ITMG juga mencatat penurunan sebesar 17% YoY, yang menurun dari US$435juta menjadi US$362juta, ini jauh di bawah dari perkiraan estimasi (70%) kami. Menurut manajemen ITMG, underperformance dalam aspek keuangan ini, disebabkan terutama oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1) curah hujan yang tinggi, yang mengakibatkan biaya demurrage meningkat menjadi US$23 juta. 2) Naiknya harga bahan bakar, dikarenakan oleh ketidakstabilan kondisi politik global. Harga rata-rata diesel meningkat menjadi US$0.72 per liter ditahun 2010, dibandingkan dengan harga rata ditahun 2009 hanya
sebesar US$0,52 per liter. 3) Kerugian derivatif sebesar US$52 juta, dari transaksi
kontrak swap batubara. Berdasarkan laporan keuangan FY2010, ITMG memiliki dua instrumen derivatif, yaitu transaksi swap batubara dan transaksi swap bahan bakar. Dari transaksi tersebut hanya 23% yang merupakan transaksi derivatif bersifat hedging dan sisanya bersifat non-hedging. Hal terakhir yang kami rasa telah menyebabkan kerugian derivatif yang cukup besar.
Revision in our assumptions for 2011FY
Berdasarkan laporan keuangan Perusahaan, total produksi ITMG mencapai 22 mt, angka ini dibawah estimasi (92%) kami, yang mencapai 23,9 Mt sehingga kami mengubah asumsi produksi kami untuk 2011FY dari 26,5Mt ke 26,3 Mt. Di sisi lain, kenaikan harga minyak dunia juga meningkatkan asumsi kami untuk harga minyak dari US$85/barrel menjadi US$100 yang menyebabkan peningkatan biaya bahan bakar dari US$0.69 / liter menjadi US$0.82 / liter. Disisi pendapatan harga batubara acuan diprediksi meningkat sebesar 15% dari US $ 100 ke US $ 115. Hal ini menyebabkan ASP meningkat dari US$ 81,7 per ton menjadi US$94,1 per ton.
Catalyst 2011
Kami memprediksi kinerja ITMG akan lebih baik di tahun 2011 – 2012, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor:1) Tingkat produksi yang lebih tinggi, meskipun hujan akan masih menjadi tantangan utama ITMG. Driver peningkatan produktivitas ini akan datang Tambang Indominco, yang kami perkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 15Mt hingga 16Mt di tahun 2011f – 2012. Selain itu ITMG telah menambah beberapa kontraktor untuk beroperasi di lokasi tambang Trubaindo, yang akan memberikan kontribusi sebesar 7,3 Mt per tahun. 2) Tingginya ASP kami, yang dikarenakan oleh iklim global yang tidak menentu, dan dapat mempengaruhi supply batubara dunia. 3) Permintaan batubara cenderung meningkat di tahun 2011 – 2012, yang disebabkan oleh meningkatnya GDP di negara-negara Asia, yang diperkirakan akan meningkat sebesar 5%. Cina juga diprediksikan akan meningkatkan konsumsi batubara sebesar 10% - 12%. 4) peningkatan efisiensi, hal ini disebabkan oleh telah beroperasinya pembangkit tenaga listrik di Bontang. 5) Batubara ITMG yang memiliki kualitas yang tinggi. Hal ini dapat menjaga tingkat permintaan domestik maupun internasional.
Valuation and Outlook
Berdasarkan faktor diatas, kami memprediksikan bahwa laba bersih ITMG di tahun 2011 – 2012 akan meningkat sebesar lebih dari 50%. Karenanya kami meningkatkan target price kami dari Rp55,800 menjadi Rp61,000 dan kami juga akan merubah rekomendasi kami dari HOLD menjadi BUY. Target price kami mengimplementasikan 13.5X PE. Dan saat ini saham ITMG diperdagangkan di PE9.3X. selain itu ITMG juga menawarkan dividen yield sebesar 5,4% yang diklaim sebagai yang tertinggi di industri.
Kamis, 10 Maret 2011
PT Indo Tambangraya Megah Tbk Strong Catalyst Will Help ITMG to Bounce Back - AAA Securities
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
-
▼
03/06 - 03/13
(114)
- Industrial metals rocked by tsunami - Commodity On...
- Base metals crumble under Japan quake - The Econom...
- Quake and tsunami a blow to fragile Japan economy ...
- Japan earthquake: Production halted at factories -...
- Asian Crude Palm Oil Extends Losses Amid Fears Of ...
- Coal: Another flash flood warning in Queensland - ...
- Telkom Indonesia (TLKM IJ), in the hot seat - CLSA...
- Indonesia Infra Update: toll road tariff; MRT & la...
- Regional plantations Europe-US marketing feedback...
- Roubini Sees Double-Dip Recession for Advanced Eco...
- Indonesia’s Exchange Plans to Extend Trading Hours...
- Moody's kembali menggunting peringkat utang Spanyo...
- CPO futures fall after bearish export data - Busin...
- BoE mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5% ...
- FITCH credit briefing: Indonesia on cusp of invest...
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk Strong Catalyst Will...
- MAYORA INDAH TBK Growth and Profitability Remain I...
- Bukit Asam (Outperform) - Finally PLN contract is ...
- Nippon Indosari Tbk Fundamentally Strong - Sinarma...
- Djarum Beli 4,88% Saham BCA Rp8.200 /Saham - TopSaham
- Analis kian khawatir IHSG terpapar kisruh Timteng ...
- PTBA: Capex Rp1,8 T Juga untuk Akusisi Tambang Bat...
- Harga pangan global catat rekor tertinggi - Bisnis...
- Results Snapshot BBNI & PTBA - DBS Vickers
- Indo Tambangraya: Buy; Rp43,850; TP Rp59,000 prev ...
- Regional Plantation Biofuels are back! - DBS Vi...
- PT Bumi Resources Tbk | Converts MCN's into PT Bum...
- Vallar : BUMI’s panacea? - Mandiri Sekuritas
- Alam Sutera Realty – Indonesia 2010 results previe...
- United Tractors (UNTR IJ, Rp24,350 BUY) United we ...
- Perusahaan Gas Ex growth - Downgrade UNDERPERFORM ...
- United Tractors - Strong Komatsu sales continue in...
- IDX Composite Ends Higher on Foreign Buying - The ...
- Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 10 Maret 2011
- Bukit Asam Net Profit Drops 26% - The Indonesia Today
- PTBA results - JP Morgan
- Bumi Resources Minerals (BRMS): clear catalysts ah...
- Base metals hit by weak physical demand - Commodit...
- Palm futures end mixed on lack of interest - Busin...
- Newmont's Indonesia unit to seek $500 mln via IPO ...
- Bumi Minerals Lunasi Sebagian Besar Utang - VivaNews
- Berau to buyback US$350 mio notes - Insider Stories
- GPRA Batalkan Rencana Right Issue - TopSaham
- Berlian Laju Closes Sale & Leaseback Transaction -...
- Indonesia's domestic car sales in Feb up 24.8 pct ...
- BRI FY10 net income reaches Rp9.03 trio - Insider ...
- Bank Rakyat to Sell Up to $500 Million of Debt - R...
- BLTA, Stanchart in US$93.5 mio deal - Insider Stories
- ASEAN Strategy Indonesia - at an inflection point...
- Jasa Marga (JSMR IJ) tariff hike + toll road updat...
- BCA (BBCA IJ), downgrading to OPF (from BUY) and l...
- ACES top sellers telling a story - CLSA Indo
- Indonesia Economics - The cost of oil: higher oil ...
- Bakrie Telecom (BTEL IJ, Rp300 SELL) Business as u...
- Indonesia upped to O/W, Indo auto tour, CPO - JP M...
- Astra International: Buy; Rp55,200; TP Rp60,000; A...
- Indonesia Stocks: Borneo Lumbung Energi, Inco, Sum...
- Roubini Sees Double-Dip Recession for Advanced Eco...
- Oil spike could result in double dip Escalation o...
- China growth plans to slow commodities - Financial...
- Oil's pullback bolsters Wall Street - Reuters
- Emerging-Market Stocks Advance as Crude Oil Declin...
- Oil slips with metals still under pressure - Finan...
- Wheat Declines to One-Week Low as Kansas Crops Get...
- Crude Palm Oil Ends Lower On Profit-Taking - PalmO...
- Menkeu Setujui BBM Naik Bersyarat - Inilah.com
- Bank Victoria & non-preemptive rights - Insider St...
- Fitch Upgrades XL Axiata to BB+ - The Indonesia Today
- Bakrie Telecom to tap GSM business - Insider Stories
- Menteri: Pembatasan BBM Subsidi tak Jebolkan APBN ...
- Indonesia cbank gov sees core inflation under 5 pc...
- Surya Semesta FY10 surges 511.11% - Insider Stories
- Kementerian ESDM Fasilitasi Pertemuan Akuisisi Sah...
- Visi Media appoints 3 IPO underwriters - Insider S...
- Kepemilikan Mitsui di Inco Akan Dilepas ke Pasar -...
- Borneo Lumbung Energy Strong thematic appeal; new ...
- Aneka Tambang – Shining through (ANTM-BUY-IDR2,250...
- Indofood CBP - Sharp pullback in wheat and CPO pri...
- Economy Asia's inflation and monetary policy: stil...
- PT International Nickel Indonesia Tbk Efficiency a...
- Astra Int’l (ASII IJ), cautiously optimistic - CLSA
- Borneo Lumbung Energi - 2Q11 HCC Premium quarterly...
- Medco Prepares Production Testing of Sekayu CBM Pr...
- Chandra Asri to hold rights issue - Insider Stories
- Summarecon to Acquire 300 Hectars Land This Year -...
- Bank Victoria to Raise Rp58.46 Billion via Rights ...
- Bumi Resources - Trying hard to be relevant again?...
- Indonesia Stocks: Barito, Berlian, Bumi, Indo Tamb...
- CPO futures end higher - Business Times
- U.S. Stocks Drop on Higher Energy Prices, Chipmake...
- Gold Rises to Record on Liyban Turmoil, Surge in O...
- GGRM Membatalkan Pembagian Dividen Tunai 2011 - Br...
- Adaro Energy - Revised down earnings in anticipati...
- Intiland FY10 net income surges - Insider Stories
- Indo Tambang sets US$2.25 bio revenue - Insider St...
- Chandra Asri Intends to Boost Public Ownership to ...
- Harga karet turun 3,6% - Bisnis Indonesia
- Agung Podomoro Dismisses Speculation Over Corporat...
- April, BRI tender offer saham AGRO - Bisnis Indonesia
- BDMN:Funding remains a concern - Mandiri Sekuritas
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar