JAKARTA: Pergolakan politik yang mulai merambat ke Kuwait sebagai negara eksportir minyak dunia terbesar kelima di dunia diprediksikan akan membuat harga minyak dunia semakin sulit untuk turun sehingga menahan pergerakan indeks bursa saham Indonesia yang saat ini mulai menguat.
Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman menyatakan kondisi politik Kuwait menyusul kerusuhan di Libya akan mengganggu pasokan minyak dari Timur Tengah ke negara-negara di dunia. Harga minyak diprediksikan bisa mencapai US$120 per barel hingga pertengahan 2011.
“Kenaikan harga minyak dalam jangka panjang ini akan memicu inflasi dunia sehingga pertumbuhan perekonomian melambat. Pada periode harga minyak dunia di atas US$100 per barel, indeks diperkirakan akan bergerak fluktuatif pada rentang 3.450-3.650,” ujarnya hari ini.
Dia menambahkan kenaikan harga minyak dunia akan ikut menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia, sehingga akan berpengaruh negatif terhadap indeks. Investor biasanya merespon negatif terhadap inflasi karena berpotensi menaikkan suku bunga.
Sementara itu rupiah terus menguat sejak awal Januari 2011 juga akan memicu laju inflasi. Sampai dengan hari ini penguatannya sebesar 2,25% dari kurs jual Rp8.818 per US dolar pada hari ini dibandingkan dengan Rp9.021 per US dolar pada 3 Januari 2011.
“Penguatan rupiah ini masih belum rawan, investor asing baru akan menarik dananya dari bursa ketika pemulihan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat mampu menaikkan suku bunga kedua wilayah tersebut,” tambahnya.
Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan penguatan rupiah ini mencerminkan aliran dana yang masuk ke pasar modal.
“Dampak negatifnya terdapat sekitar 25% dari emiten bursa yang merupakan eksportir komoditas, dengan menguatnya rupiah ini akan menurunkan pendapatan mereka karena pembiayaan yang diperlukan untuk produksi semakin tinggi,” ujarnya hari ini.
Menurut Satrio Utomo sentimen negatif indeks lebih pada melebarnya krisis politik di Kawasan Timur Tengah ke Kuwait ini sehingga akan membuat Arab Saudi terkepung dan menimbulkan kecemasan dalam waktu dekat Arab Saudi akan ikut bergejolak.
“Dampak kondisi politik Timur Tengah yang berkepanjangan ini adalah harga minyak merk brent akan mendekati level berbahaya,” ujarnya hari ini.
Arab Saudi merupakan negara pengekspor minyak terbesar kedua setelah Rusia dengan cadangan minyak sebesar 19,2% dari total persediaan minyak mentah dunia.
Analis politik Timur Tengah yang juga dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta Ali Munhanif menyatakan Arab Saudi sebagai rentier state yang perekonomiannya sudah maju memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk terkena efek domino dari pergolakan politik di Mesir dan Kuwait.
“Ketika terjadi krisis sekecil apapun, negara dan ulama akan menyatu untuk menyelesaikan masalah yang terjadi sehingga akan sulit bagi oposisi untuk meruntuhkan rezim yang sedang berkuasa,”ujarnya.
Kecuali sambungnya, ada campur tangan dari kekuatan besar seperti Amerika Serikat. Namun, Amerika Serikat juga akan sangat berhati-hati dalam bersikap sehubungan dengan ketergantungannya terhadap minyak dari Arab Saudi.
Kamis, 10 Maret 2011
Analis kian khawatir IHSG terpapar kisruh Timteng - Bisnis Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
-
▼
03/06 - 03/13
(114)
- Industrial metals rocked by tsunami - Commodity On...
- Base metals crumble under Japan quake - The Econom...
- Quake and tsunami a blow to fragile Japan economy ...
- Japan earthquake: Production halted at factories -...
- Asian Crude Palm Oil Extends Losses Amid Fears Of ...
- Coal: Another flash flood warning in Queensland - ...
- Telkom Indonesia (TLKM IJ), in the hot seat - CLSA...
- Indonesia Infra Update: toll road tariff; MRT & la...
- Regional plantations Europe-US marketing feedback...
- Roubini Sees Double-Dip Recession for Advanced Eco...
- Indonesia’s Exchange Plans to Extend Trading Hours...
- Moody's kembali menggunting peringkat utang Spanyo...
- CPO futures fall after bearish export data - Busin...
- BoE mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5% ...
- FITCH credit briefing: Indonesia on cusp of invest...
- PT Indo Tambangraya Megah Tbk Strong Catalyst Will...
- MAYORA INDAH TBK Growth and Profitability Remain I...
- Bukit Asam (Outperform) - Finally PLN contract is ...
- Nippon Indosari Tbk Fundamentally Strong - Sinarma...
- Djarum Beli 4,88% Saham BCA Rp8.200 /Saham - TopSaham
- Analis kian khawatir IHSG terpapar kisruh Timteng ...
- PTBA: Capex Rp1,8 T Juga untuk Akusisi Tambang Bat...
- Harga pangan global catat rekor tertinggi - Bisnis...
- Results Snapshot BBNI & PTBA - DBS Vickers
- Indo Tambangraya: Buy; Rp43,850; TP Rp59,000 prev ...
- Regional Plantation Biofuels are back! - DBS Vi...
- PT Bumi Resources Tbk | Converts MCN's into PT Bum...
- Vallar : BUMI’s panacea? - Mandiri Sekuritas
- Alam Sutera Realty – Indonesia 2010 results previe...
- United Tractors (UNTR IJ, Rp24,350 BUY) United we ...
- Perusahaan Gas Ex growth - Downgrade UNDERPERFORM ...
- United Tractors - Strong Komatsu sales continue in...
- IDX Composite Ends Higher on Foreign Buying - The ...
- Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 10 Maret 2011
- Bukit Asam Net Profit Drops 26% - The Indonesia Today
- PTBA results - JP Morgan
- Bumi Resources Minerals (BRMS): clear catalysts ah...
- Base metals hit by weak physical demand - Commodit...
- Palm futures end mixed on lack of interest - Busin...
- Newmont's Indonesia unit to seek $500 mln via IPO ...
- Bumi Minerals Lunasi Sebagian Besar Utang - VivaNews
- Berau to buyback US$350 mio notes - Insider Stories
- GPRA Batalkan Rencana Right Issue - TopSaham
- Berlian Laju Closes Sale & Leaseback Transaction -...
- Indonesia's domestic car sales in Feb up 24.8 pct ...
- BRI FY10 net income reaches Rp9.03 trio - Insider ...
- Bank Rakyat to Sell Up to $500 Million of Debt - R...
- BLTA, Stanchart in US$93.5 mio deal - Insider Stories
- ASEAN Strategy Indonesia - at an inflection point...
- Jasa Marga (JSMR IJ) tariff hike + toll road updat...
- BCA (BBCA IJ), downgrading to OPF (from BUY) and l...
- ACES top sellers telling a story - CLSA Indo
- Indonesia Economics - The cost of oil: higher oil ...
- Bakrie Telecom (BTEL IJ, Rp300 SELL) Business as u...
- Indonesia upped to O/W, Indo auto tour, CPO - JP M...
- Astra International: Buy; Rp55,200; TP Rp60,000; A...
- Indonesia Stocks: Borneo Lumbung Energi, Inco, Sum...
- Roubini Sees Double-Dip Recession for Advanced Eco...
- Oil spike could result in double dip Escalation o...
- China growth plans to slow commodities - Financial...
- Oil's pullback bolsters Wall Street - Reuters
- Emerging-Market Stocks Advance as Crude Oil Declin...
- Oil slips with metals still under pressure - Finan...
- Wheat Declines to One-Week Low as Kansas Crops Get...
- Crude Palm Oil Ends Lower On Profit-Taking - PalmO...
- Menkeu Setujui BBM Naik Bersyarat - Inilah.com
- Bank Victoria & non-preemptive rights - Insider St...
- Fitch Upgrades XL Axiata to BB+ - The Indonesia Today
- Bakrie Telecom to tap GSM business - Insider Stories
- Menteri: Pembatasan BBM Subsidi tak Jebolkan APBN ...
- Indonesia cbank gov sees core inflation under 5 pc...
- Surya Semesta FY10 surges 511.11% - Insider Stories
- Kementerian ESDM Fasilitasi Pertemuan Akuisisi Sah...
- Visi Media appoints 3 IPO underwriters - Insider S...
- Kepemilikan Mitsui di Inco Akan Dilepas ke Pasar -...
- Borneo Lumbung Energy Strong thematic appeal; new ...
- Aneka Tambang – Shining through (ANTM-BUY-IDR2,250...
- Indofood CBP - Sharp pullback in wheat and CPO pri...
- Economy Asia's inflation and monetary policy: stil...
- PT International Nickel Indonesia Tbk Efficiency a...
- Astra Int’l (ASII IJ), cautiously optimistic - CLSA
- Borneo Lumbung Energi - 2Q11 HCC Premium quarterly...
- Medco Prepares Production Testing of Sekayu CBM Pr...
- Chandra Asri to hold rights issue - Insider Stories
- Summarecon to Acquire 300 Hectars Land This Year -...
- Bank Victoria to Raise Rp58.46 Billion via Rights ...
- Bumi Resources - Trying hard to be relevant again?...
- Indonesia Stocks: Barito, Berlian, Bumi, Indo Tamb...
- CPO futures end higher - Business Times
- U.S. Stocks Drop on Higher Energy Prices, Chipmake...
- Gold Rises to Record on Liyban Turmoil, Surge in O...
- GGRM Membatalkan Pembagian Dividen Tunai 2011 - Br...
- Adaro Energy - Revised down earnings in anticipati...
- Intiland FY10 net income surges - Insider Stories
- Indo Tambang sets US$2.25 bio revenue - Insider St...
- Chandra Asri Intends to Boost Public Ownership to ...
- Harga karet turun 3,6% - Bisnis Indonesia
- Agung Podomoro Dismisses Speculation Over Corporat...
- April, BRI tender offer saham AGRO - Bisnis Indonesia
- BDMN:Funding remains a concern - Mandiri Sekuritas
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar