Summary
Curah hujan yang tinggi masih menjadi tantangan utama bagi “Buma” (anak perusahaan DOID, serta kontributor tunggal terhadap revenue dan income), karena mengganggu aktivitas penambangan di area tambang pelanggan yaitu Adaro, Kideco dan Berau. Hal ini menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas Buma. Namun hal ini dapat diimbangi oleh beberapa faktor: 1) Permintaan pelanggan untuk menggenjot produksi batubara menghadapi demand yang tinggi di tahun 2011. 2) Meningkatnya jarak hauling road from pit to port, sehingga Buma dapat meminta fee lebih tinggi kepada pelanggannya. 3) Peningkatan efisiensi yang diakibatkan oleh penurunan fuel cost, karena 60% dari pelanggan Buma memiliki cadangan bahan bakar di area tambangnya sendiri. Saat ini saham DOID ditransaksikan di PE 9.45X lebih rendah dari rata – rata PE industri yang sebesar 13.5X. Dari sisi ROE, DOID memiliki ROE tertinggi sebesar 63%, dan rata – rata ROE industri hanya sebesar 37%.
Company Backround
Buma yang didirikan pada tahun 1998, adalah emiten kontraktor tambang batubara terbesar di Indonesia, saat ini saham terbesarnya dimiliki oleh perusahaan Private Equity ternama Northstar Pacific. Kegiatan usaha Buma adalah memberikan jasa angkutan overburden batubara dan produk batubara. Overburden adalah tanah atau batuan yang tidak atau kurang bernilai ekonomis, yang berada di sekitar area tambang dan keberadaanya dapat mengganggu kegiatan operational tambang. Buma juga bertanggung jawab untuk mengatur rencana dan jadwal operasional tambang, sesuai dengan target yang sudah ditentukan oleh pemilik tambang. Saat ini Buma memiliki lima pelanggan besar, antara lain adalah Adaro, Bumi, Kideco, Bayan, Berau.
Heavy rain hits Buma productivity
Di 9M2010, Buma hanya berhasil mencatatkan peningkatan yang kurang berarti sebesar 1.9% yoy dan 6.1%yoy masing – masing 210.7 juta Mt dan 25.4 juta Mt ton untuk overburden removal dan volume produksi batubara. Hal ini disebabkan oleh peningkatan curah hujan yang meningkat drastis di dua area penambangan Buma, yaitu Adaro 26% dan Kideco 50%. Jarak hauling yang jauh dan keterlambatan dalam pengirimin alat berat ke area tambang adalah faktor lain penyebab pertumbuhan yang tidak signifikan ini. Secara kwartalan, meskipun dengan curah hujan yang tinggi sebesar 146% yoy di kwartal tiga 2010, Buma tetap berhasil meningkatkan output untuk overburden removal dan produksi batubara, masing - masing sebesar 4% yoy dan 8% yoy, ini dikarenakan oleh meningkatnya persediaan alat berat di area tambang yang siap dioperasikan untuk membantu pelanggan utama dalam meningkatkan produksinya. Di tinjau dari komposisi pendapatan di 9M2010, Berau memberikan kontribusi terbesar sebanyak 30% dari total pendapatan perseroan dan sisanya berasal dari Adaro 16% dan Kideco 15%. Sebagian besar (60%) pelanggan Buma memiliki cadangan supply bahan bakar sendiri, sehingga Buma tidak perlu membelinya dari supplier lain yang mematok harga yang lebih mahal. Hal ini akan memberikan kontribusi positif terhadap cash cost bahan bakar yang merupakan komponene biaya kedua terbesar yang mencapai 24%, setelah biaya suku cadang yang mencapai 27%.
Contract Extension
Pada tanggal 12 November 2010, Buma menandatangani kontrak jangka panjang higga 2014, untuk area penambangan baru dengan PT Arutmin Indonesia. Komitmen kerja jangka panjang ini, untuk penambangan di area pit 4 - 7 Senakin mine site dengan total produksi batubara sebesar 6.7 juta Mt dan 81 juta Mt overburden removal per tahun. Total nilai kontrak adalah US$200 juta selama 4 tahun. Berdasarkan laporan dari manajemen Buma, kontrak ini akan berlaku efektif di akhir maret 2011.
Financial performance
Di tinjau dari sisi revenue secara kwartalan selama 2010, perseroan hanya mengalami peningkatan sebesar 5% QoQ yang mencapai Rp1.489 triliun karena menurunnya produktivitas perseroan di area tambang yang disebabkan oleh tingginya curah hujan. Tetapi di antara 9M2009 – 9M2010, revenue perseroan naik 321% yoy menjadi Rp4.191 triliun dari Rp995 miliar karena dimulainya kegiatan perseroan dibidang kontraktor tambang, yang telah bertransformasi dari sebelumnya yaitu pada akhir tahun 2009. Selain itu, perseroan mulai mendapatkan kontrak kerja yang signifikan di awal tahun 2010. Hal ini menjadi faktor utama yang menyebabkan Net Profit perseroan juga meningkat drastis sebesar 106% yoy di 9M2010 menjadi Rp 351 miliar dibandingkan dengan rugi tahun sebelumnya Rp - 6,3 miliar. Namun transformasi tersebut juga mengakibatkan naiknya total kewajiban Buma sebesar 1.019% menjadi Rp7 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp6 miliar, faktor ini juga mengakibatkan meningkatnya beban bunga sebesar 600% menjadi Rp408 miliar dari Rp6 miliar. Beban bunga tersebut berasal dari senior notes, hutang jangka panjang dan pinjaman bank, dan pinjaman lain – lain.
Outlook and valuation
Pertumbuhan produktivitas yang kurang signifikan sebagai akibat dari hujan lebat akan dapat dikompensasikan oleh beberapa faktor: 1) Permintaan pelanggan untuk menggenjot produksi batubara menghadapi demand yang tinggi di tahun 2011. 2) Meningkatnya jarak hauling road from pit to port, sehingga Buma dapat meminta fee lebih tinggi kepada pelanggannya. 3) Peningkatan efisiensi yang diakibatkan oleh penurunan fuel cost, karena 60% dari pelanggan Buma memiliki cadangan bahan bakar di area tambangnya sendiri. Saat ini saham DOID ditransaksikan di PE 9.45X lebih rendah dari rata – rata PE industri yang sebesar 13.5X. Dari sisi ROE, DOID memiliki ROE tertinggi sebesar 63%, dan rata – rata ROE industri hanya sebesar 37%.
Sabtu, 26 Maret 2011
PT Delta Dunia Makmur Tbk – Attractive Valuation (Unrated) - AAA Securities
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
-
▼
03/20 - 03/27
(131)
- DOID mendapatkan pinjaman sebesar USD 750 Juta dai...
- FLSmidth signs contract with Adaro Indonesia worth...
- Adaro aims to double coal production - The Jakarta...
- Semen Bosowa seeks Rp600 bio IPO - Insider Stories
- Akhir 2010, kewajiban HRUM turun 40% dan aktiva na...
- Agus Marto Bebaskan Pemerintah Beli Saham Perusaha...
- Menteri BUMN Dukung 'Buyback' Telkomsel oleh Telko...
- Laba Medco Melesat 331,9% Jadi US$ 83,05 Juta - De...
- Bakrieland FY10 earning rises 35.1% - Insider Stories
- UNVR (TP Rp13,000) : Where for art thou upside? - ...
- PT Indocement Tbk – Still Attractive - AAA Securities
- PT Delta Dunia Makmur Tbk – Attractive Valuation (...
- Asia Equity Focus China's 12th FYP provides long-t...
- ASEAN Strategy : Tropical comeback - Deutsche Bank
- Sector Flash Banking Update - Bahana
- Regional plantations - Inventories rising faster t...
- Harum Energy result, Astra Int update, budget, DOI...
- Kangaroo-Bayan Resources Commences Mamahak Coking ...
- Dynaplast Goes Private, Tender Offer Priced Rp4,50...
- WIKA mengincar Proyek RFCC senilai USD 1,5 Miliar ...
- Bakrieland Posts 35% Profit Growth - The Indonesia...
- Kepala BPS : April Juga Berpotensi Deflasi - Okezone
- Strong provincial banks' profitability metrics und...
- COMPANY_NOTES UNTR_Updates From Komatsu Japan - In...
- Adhi Karya (ADHI IJ, TP IDR950) FY10 results: Net ...
- Astra International - Expecting supply disruption ...
- OMPANY_NOTES TBIG_Front Runner - Indopremier
- Berlian Laju Tanker (BLTA), Company Visit Note - L...
- APLN complication - JP Morgan
- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 2010 Financial...
- BBNI: More money to lend out - Mandiri Sekuritas
- Indonesia Stocks: Astra International, Borneo Lumb...
- Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 25 Maret 2011
- Resource Alam Indonesia Closing 2010 on a Convinci...
- Mitra Adiperkasa MAPI Conviction Buy - Trimegah Se...
- Mitra Adiperkasa Mainly in Line - OSK Nusadana
- CPO futures continue downtrend - Busniness Times
- Sesi II IHSG ditutup melompat 1,56% tembus 3.600 -...
- GJTL FY10 sales outstrips US$1 bio - Insider Stories
- Medco 2010 Profit Surges 332% - The Indonesia Today
- Newmont Terancam Ditutup, 4.000 Pekerja Mulai Keta...
- Resource Alam earning soars 418% - Insider Stories
- Bangun Hotel di Bali dan Jakarta, Laba APLN Melonj...
- Mandom Targets 9% Revenue Growth This Year - The I...
- Tower Bersama FY10 earning up 35% - Insider Stories
- BJBR Venturing beyond its sphere - OSK Nusadana
- PT Aneka Tambang (Persero) Tbk On Attractive Spot ...
- Indosiar Karya (HOLD, TP IDR850): FY10 Results Rev...
- Mitra Adiperkasa (BUY, TP IDR2,925), FY10 Results ...
- Indonesia Banks Sector - Government may speed up i...
- BUMI IJ - watch out for stock action - Nomura Indo...
- Heavy Equipment Sector Outlook, Picking up the pie...
- United Tractors (UNTR IJ) (Outperform) - More good...
- Agung Podomoro Land - Slower 2H10, 2011 outlook gu...
- Antam Siap Relokasi Penjualannya dari Jepang - Oke...
- Sari Roti to distribute IDR24.64 dividend - Inside...
- BCA FY10 net income soars 25.12% - Insider Stories
- Laba Bersih Borneo Lumbung Energy Melonjak 450% - ...
- Gozco Plantations (GZCO-BUY-IDR350-TP:IDR450) ‘...
- Corporate Result Flash Adhi Karya - Bahana Secur...
- Daily Pack 24 March 2011 - OSK Nusadana
- Astra International: Buy; Rp55,850; TP Rp65,000; A...
- Flash Note on Astra Agro Lestari - NISP Sekuritas
- Japan Quake May Cut Global Growth to 3.8%, Morgan ...
- Asia Coal-Australian thermal weak on Japan demand,...
- Crude Oil fluctuates, demand for metals weakens - ...
- CPO Futures Lower as Supply Fears Ease - Business ...
- Updates from United Tractors (UNTR IJ), comment f...
- Aneka Tambang: FY10 results 101.3% ours and 110.5%...
- Semen Gresik: SMGR FY2010 results in line with our...
- Kawasan Jababeka: Cikarang Dry Port is the company...
- Plantation Sector: Indonesian CPO export tax will ...
- Coal sector: Key takeaways from 3rd Indonesian Coa...
- MAPI FY2010 results in line by Jessica Irene - CLSA
- Astra International (ASII IJ) update by Sarina Les...
- APLN, META, and INCO - JP Morgan
- Bank Rakyat Indonesia: (Buy; Rp5,200; TP Rp6,950; ...
- Infrastructure & Automotive - DBS Vickers
- Semen Gresik - Least earnings revision risk, maint...
- Astra International (ASII IJ) update by Sarina Les...
- APLN, META, and INCO - JP Morgan
- Banking/Finance - Push to pass law on sales of wri...
- Flavour (Indo): Banking and Plantations - Nomura I...
- Indonesia Stock: Adaro Energy, First Media, London...
- Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 23 Maret 2011
- Indonesian coal miners urge govt to delay upgradin...
- Garuda May Start Hedging to Cushion Oil Price Swin...
- Semen Gresik FY10 revenue falls 0.35% - Insider St...
- Potential short-term weakness - by Erindra Krisnaw...
- Sector and Company News - UBS Indo
- Bank Negara Indonesia (BBNI Buy PT 4,500): Continu...
- From the Ground - Sales Daily - UBS Indo
- ICBP:Feeding more - Mandiri Sekuritas
- ELSA: Stimulating upstream services - Mandiri Seku...
- Semen Gresik (SMGR IJ) FY2010 results in line, rei...
- Bank Jabar (BJBR IJ) earnings downgrade
- China soybean acreage to decline 11% YoY? - CLSA
- Indofood Sukses Makmur: Buy; Rp4,950; TP Rp6,050; ...
- Regional Telecommunications Switch to growth-yie...
- Reaktor Nuklir Jepang Terkendali Saham Naik - Bisn...
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
- ► 02/27 - 03/06 (141)
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar