Keterlibatan grup Bakrie di dalam negosiasi gas lapangan Kepodang antara Petronas dengan PT PLN (persero) membuat mundurnya realisasi penyaluran gas ke BUMN sektor listrik itu. PLN memperkirakan penyaluran gas ke PLTGU Tambaklorok mundur menjadi kuartal IV tahun 2014 atau mundur tiga tahun dari rencana semula.
Hal ini disampaikan Direktur Energi Primer PLN (Persero) Nur Pamudji melalui siaran persnya, yang diterima detikFinance, Rabu (2/3/2011)
"Keterlibatan grup Bakrie dalam transaksi antara Petronas dengan PLN menyebabkan mundurnya realisasi penyaluran gas ke PLN, diprediksi menjadi kuartal IV- 2014 atau mundur 3 tahun dari rencana semula. Selain itu, karena konsesi Petronas di lapangan Kepodang akan berakhir pada 2021, maka jumlah gas yang diproduksi turun menjadi 290 bcf," katanya.
Pamudji mengatakan dengan demikian PLN memperkirakan bahwa harga gas kemungkinan akan lebih dari US$5 per mmbtu, yang disebabkan oleh berkurangnya volume gas yang ditransaksikan, naiknya biaya pengembangan sumur akibat inflasi, serta munculnya risiko kegagalan pembangunan pipa-gas karena proses ini tidak dikendalikan oleh produsen gas.
Dikatakannya pada akhir 2008, PLN dan produsen gas yaitu Petronas Carigali sudah menyepakati jumlah gas yang akan diproduksi yaitu 354 bcf, dengan jadwal gas masuk kuartal IV- 2011, harga di bawah US$5 per mmbtu dengan titik serah di pembangkit Tambaklorok.
Pengaliran gas dari sumur ke pembangkit dilakukan oleh Petronas. Kesepakatan tersebut diajukan ke Pemerintah untuk proses persetujuan dari BP-Migas sebelum dituangkan menjadi kontrak jual-beli gas.
Ia menambahkan pada 2009, pemegang konsesi pipa-gas Kalimantan Jawa (Kalija) yaitu grup Bakrie mengusulkan agar pengaliran gas dari sumur-gas ke pembangkit PLN dilakukan melalui apa yang disebut dengan Kalija tahap-1, yaitu sepenggal pipa bawah laut antara sumur gas di sebelah utara semenanjung Muria ke pembangkit listrik di Semarang.
Hasilnya kata Pamudji, setelah diskusi yang sangat memakan waktu, proposal ini disetujui Pemerintah pada akhir 2010, dan kepada PLN dijanjikan bahwa PLN tetap membeli gas di titik serah pembangkit listrik dengan harga yang sudah disepakati dengan Petronas.
Supervisi penyelesaian pipa gas pun beralih dari BP-Migas ke BPH-Migas. PLN juga khawatir bahwa biaya pengaliran gas oleh pemegang konsesi pipa Kalija akan lebih tinggi dibanding kalkulasi biaya yang dibuat oleh produsen gas.
Menurutnya biaya financing pembangunan pipa gas yang tidak terintegrasi dengan sumur gas bisa dipastikan akan lebih mahal daripada kalau pipa tersebut dibangun terintegrasi dengan sumur gas. Akhirnya yang harus menanggung semua kenaikan biaya ini adalah PLN, dan pada gilirannya akan menaikkan subsidi listrik.
"PLN berharap bahwa kasus gas Kepodang ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stake holder kelistrikan. PLN ingin agar Pemerintah menggariskan terjadinya transaksi langsung antara PLN dengan produsen gas, tanpa melibatkan fihak ketiga," katanya.
Dikatakannya jika BP-Migas ingin agar biaya pembangunan pipa penyalur gas tidak masuk dalam komponen cost recovery, bisa saja biaya tersebut ditanggung oleh PLN dalam bentuk pembayaran angsuran per mmbtu ke produsen gas, tetapi hendaknya pembangunan pipa gas tetap dilakukan oleh produsen gas dalam satu kesatuan kendali manajemen dengan pembangunan sumur gas sehingga biaya financing pipa tersebut minimal.
Saat ini, lanjut dia, PLN sudah berhasil menyepakati beberapa transaksi baru dengan produsen gas lain, dan menunggu persetujuan Pemerintah. PLN khawatir, ada fihak ketiga yang berusaha mengajukan proposal ke Pemerintah untuk ikut terlibat dalam transaksi-transaksi baru tersebut, dan kasus lapangan Kepodang bisa terulang kembali.
Rabu, 02 Maret 2011
PLN: Pasokan Gas Kepodang Mundur karena Keterlibatan Grup Bakrie - Detikfinance
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
►
2014
(7)
- ► 04/06 - 04/13 (1)
- ► 03/09 - 03/16 (1)
- ► 02/23 - 03/02 (1)
- ► 02/16 - 02/23 (1)
- ► 01/19 - 01/26 (1)
- ► 01/05 - 01/12 (2)
-
►
2013
(18)
- ► 12/29 - 01/05 (1)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 05/19 - 05/26 (1)
- ► 04/14 - 04/21 (1)
- ► 03/17 - 03/24 (1)
- ► 02/17 - 02/24 (3)
- ► 02/10 - 02/17 (6)
- ► 01/27 - 02/03 (3)
- ► 01/06 - 01/13 (1)
-
►
2012
(80)
- ► 12/30 - 01/06 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
- ► 12/16 - 12/23 (5)
- ► 12/02 - 12/09 (5)
- ► 11/25 - 12/02 (2)
- ► 11/11 - 11/18 (1)
- ► 11/04 - 11/11 (1)
- ► 10/21 - 10/28 (2)
- ► 10/14 - 10/21 (3)
- ► 10/07 - 10/14 (2)
- ► 09/30 - 10/07 (4)
- ► 09/23 - 09/30 (3)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/09 - 09/16 (1)
- ► 09/02 - 09/09 (4)
- ► 08/26 - 09/02 (3)
- ► 08/19 - 08/26 (2)
- ► 08/12 - 08/19 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (7)
- ► 07/29 - 08/05 (2)
- ► 07/22 - 07/29 (3)
- ► 07/15 - 07/22 (3)
- ► 07/08 - 07/15 (4)
- ► 07/01 - 07/08 (5)
- ► 06/17 - 06/24 (3)
- ► 06/10 - 06/17 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 05/27 - 06/03 (1)
- ► 05/20 - 05/27 (1)
- ► 04/29 - 05/06 (1)
- ► 04/22 - 04/29 (1)
- ► 04/08 - 04/15 (2)
- ► 04/01 - 04/08 (1)
- ► 03/25 - 04/01 (2)
-
▼
2011
(3338)
- ► 10/02 - 10/09 (2)
- ► 09/18 - 09/25 (20)
- ► 09/11 - 09/18 (76)
- ► 09/04 - 09/11 (37)
- ► 08/21 - 08/28 (60)
- ► 08/14 - 08/21 (76)
- ► 08/07 - 08/14 (99)
- ► 07/31 - 08/07 (114)
- ► 07/24 - 07/31 (99)
- ► 07/17 - 07/24 (55)
- ► 07/10 - 07/17 (59)
- ► 07/03 - 07/10 (51)
- ► 06/26 - 07/03 (56)
- ► 06/19 - 06/26 (64)
- ► 06/12 - 06/19 (83)
- ► 06/05 - 06/12 (73)
- ► 05/29 - 06/05 (75)
- ► 05/22 - 05/29 (52)
- ► 05/15 - 05/22 (69)
- ► 05/08 - 05/15 (67)
- ► 05/01 - 05/08 (133)
- ► 04/24 - 05/01 (167)
- ► 04/17 - 04/24 (55)
- ► 04/10 - 04/17 (131)
- ► 04/03 - 04/10 (107)
- ► 03/27 - 04/03 (147)
- ► 03/20 - 03/27 (131)
- ► 03/13 - 03/20 (148)
- ► 03/06 - 03/13 (114)
-
▼
02/27 - 03/06
(141)
- BI Rate tetap, saham bank angkat IHSG 1,38% ke 3.5...
- Gali Lubang Tutup Lubang, Bakrie Kembali Ngutang U...
- Bakrie transfers Bumi shares to Vallar - Insider S...
- Saham Garuda mulai melayang di kisaran wajar - Bis...
- Wall St ends the week flat as oil prices weigh - R...
- Richards Bay Coal Terminal Shipments Declined 7.4%...
- NYMEX-Crude near 2-1/2 year peak on Libya fighting...
- Bakrie & Long Haul raih utang Rp11,77 triliun dari...
- Wintermar Buat Anak Usaha Kapal Tongkang - Investo...
- Berau Coal sets US$106.3 mio capex - Insider Stories
- Iron Ore-Spot extends losses, China steel futures ...
- Oil prices hit highest level since September 2008 ...
- BRI Perbesar Bisnis Bank Agro di Sektor Pertanian ...
- Santos Akan Perbaiki Anjungan Maleo di Madura - An...
- Pemerintah Jaga Defisit di bawah 2 Persen - Media ...
- Waiting for Godot - Mandiri Sekuritas
- INAF:Enough of bad business - Mandiri Sekuritas
- Indo Tambang Raya Megah - Alert: Analyst Meet - Co...
- Daily 4 Mar 2011 (BBCA, BTPN, EMTK) - NISP Sekuritas
- Komodo report - transformation at state-owned powe...
- Daily Focus 4 March 2011 - DBS Vickers
- US Stocks Rise Most This Year on Economy; Euro Gai...
- Crude Oil Slips From 29-Month High on Libya Mediat...
- Bumi Minerals seeks US$200 mio loan - Insider Stories
- Indonesia AirAsia to Float 20% Shares to Public in...
- Elang Mahkota buys Indosiar at Rp900 - Insider Sto...
- Tidak Ada Kartel, Prime Lending Rate Dorong Kompet...
- Ciputra Development (CTRA IJ, Rp 305 BUY) January ...
- Indosat: Buy; Rp5,100; TP Rp6,800; ISAT IJ EBITDA...
- Enseval Putra Megatrading: Not Rated; Rp810; EPMT ...
- LSIP A better bet - AmCapital
- FOCUS (03-Mar-2011) KIJA:Off the hurdle - Mandiri ...
- Asia Equity Focus Structural growth story in Indon...
- FOCUS (03-Mar-2011) Strategy:Fuel subsidy likely w...
- Indonesia Banks' Foreign Ownership - Feb 2011: Own...
- Antam - 2010: strong performance, high operating e...
- Mayora, downgrading earning and TP - CLSA
- Berlian Laju Tanker Tbk : Analyst Meeting Report (...
- Indosat - Alert: FY10 Bottom Line Misses, EBITDA I...
- Daily 3 Mar 2011 (ISAT, UNSP, ASRI, DILD, ITMG) - ...
- BUMI Eksekusi Convertible Note Bumi Resources Mine...
- China Coal-Prices stay at 4-mth low; seen weak til...
- Queensland's Dalrymple Bay coal chain operating at...
- Palm futures uptrend continues - Business Times
- US stocks edge higher on jobs, economy - News.com.au
- Oil Prices May Retreat as Saudi Arabia Boosts Supp...
- Intiland Development & bond issuance - Insider Sto...
- Base metals weaken tracking weak equities - Commo...
- Indonesia May Allow Exports of Lower-Quality Power...
- Bakrie Plantations FY10 profit triples - Insider S...
- Laba Petrosea Meroket 25 Kali Lipat ke US$ 42 Juta...
- Rugi Usai IPO Garuda Kementerian BUMN Imbau BUMN B...
- PLN: Pasokan Gas Kepodang Mundur karena Keterlibat...
- WIKA Tunda Proyek di Libya - Antara
- MNC Sky appoints UBS, Morgan Stanley - Insider Sto...
- MNC eyeing Rp1.02 trio net income - Insider Stories
- KKGI:Takeaways from Insani Bara Perkasa site visit...
- Infrastructure First few years are the hardest - CIMB
- Banking: State banks will shine - Mandiri Sekuritas
- Economy:Easing inflation and RR policy will pause ...
- Indonesia Coal Mining 4Q10 demurrage charge and 4...
- ISAT 2010 result - operationals in line but net is...
- Land acquisition bill, coming together - CLSA
- Indosat Profit Slashes 56.8% - The Indonesia Today
- Telkom Allocates Rp151 Trillion Capex for 5 Years ...
- PGAS Outstanding opportunity - BoA Merrill Lynch
- UNTR Not many surprises in FY10 results; maintain ...
- ITMG FY10 a big disappointment; maintain Buy but l...
- Indonesia Economics - Headline inflation down, cor...
- Asia Pacific ex Japan Monthly Wrap - Waiting for s...
- Bank Tabungan Negara Standing tall - DBS Vickers
- Strategy Alert : Moving away from inflation risk -...
- Perusahaan Gas Negara (PGAS) – Noisy as Usual? - J...
- Indo inflation: Feb CPI down on food, CPI revised ...
- Daily 2 Mar 2011 (TLKM, TPIA, TBIG, MEGA) - NISP S...
- Oil Surges, Stocks Drop on Mideast Unrest; Gold Hi...
- Tower Bersama Declares Maiden Dividend - The Indon...
- Rekomendasi Beberapa Sekuritas, 2 Maret 2011
- China's manufacturing growth continues to slow in ...
- China, India PMIs show inflation pressures - Helle...
- China power coal contract price likely to rise by ...
- Davomas Cuts Loss by 88% in 2010 - The Indonesia T...
- Inflation Report Prompts IDX Composite to Reach 3,...
- Citra Marga FY10 net income jumps - Insider Stories
- Akuisisi 8 KP, Bhakti Investama Private Placement ...
- 2 Indo telco outlooks revised to positive - Inside...
- Analis: Harga IPO Mitrabahtera Segara Terlalu Maha...
- Analis Proyeksikan Kinerja Indosat 2011 Lebih Bagu...
- Davomas FY10 net sales jumps 296.69% - Insider Sto...
- INDY Dipastikan Beli 51% Saham Mitrabahtera Setela...
- AKR FY10 revenue outstrips Rp12 trio - Insider Sto...
- SMGR Building Up Capacity - Indopremier Securities
- SMCB Reorganized For Growth - Indopremier Securities
- Indonesia Banking Sector : Rising income equality ...
- INTP Potential Increase in Dividend - Indopremier ...
- Indofood CBP Alert : Sharp pullback in wheat and C...
- Daily 1 Mar 2011 (GGRM, BBNI, HRUM, ANTM) - NISP S...
- Tower Bersama Infrastructure: Buy; Rp2,375; TP Rp3...
- Harum eyeing 10.5 mio tons coal output - Insider S...
- Bakrieland Sells 8 Hectars Land of Rasuna Epicentr...
- ► 02/20 - 02/27 (113)
- ► 02/13 - 02/20 (58)
- ► 02/06 - 02/13 (111)
- ► 01/30 - 02/06 (90)
- ► 01/23 - 01/30 (119)
- ► 01/16 - 01/23 (85)
- ► 01/09 - 01/16 (91)
- ► 01/02 - 01/09 (110)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar