IHSG
kemarin ditutup menguat tipis atau flat berada di level 4.313,5 yang
ditopang oleh aksi selective buy investor pada saham-saham unggulan
sektoral perbankan dan cigarette ditengah maraknya akis profit taking
yang terjadi sebagai akibat melambatnya laju pertumbuhan ekonomi global.
Asing di awal pekan membukukan transaksi net sell tipis senilia Rp 46
miliar. Sementara itu, saham-saham top gainers antara lain: BMRI +150,
GGRM +650, INCO +100 dan TOWR +700 sedangkan saham kategori top loser
adalah PTBA -300, UNTR -200, BYAN -1.0000 dan TLKM -50.
Bursa
Wall Street dan Eropa di awal pekan berhasil terjadi teknikal rebound
dan ditutup menguat dengan sifar terbatas antara 0,2% hingga 0,8%. Hal
ini ditopang oleh membaiknya data ekspor China di bulan September,
meningkatnya penjualan ritel AS di bulan September dan diatas ekspektasi
kinerja Citibank di 3Q12 serta inlinenya kinerja Goldman Sach. Saham
Citibank sendiri kemarin ditutup melonjak signifikan sebesar 5,5$ ke
level US$ 36,66 per saham yang mengerek naik indeks S&P 500 ke level
1.440,1 (+0,8%); sedangkan saham Goldman Sach juga naik 3,6% berada di
level US$ 124,50. Sementara itu, indeks DJ Euro SToxx dan FTSE 100
masing-masing rebound sebesar 0,6% dan 0,2% untuk ditutup di level
2.485,1 dan 5.805,6. Eropa masih menanti atas ekspektasi Spanyol untuk
segera mengajukan permohonan dana bailout pasca dipangkasnya peringkat
surat utangnya ke leve BBB-, satu notch diatas kategori junk.
Bursa
Asia di pagi ini dibuka menguat pasca positifny data ekspor China
September dimana indeks Nikkei dibuka menguat 1,1%; KOSPI +0,6%; STI
+0,5% dan KLSE +0,1%. Untuk IHSG kami perkirakan terhadi rebound
lanjutan yang terbatas dengan kisaran trading berada di level
4.294-4.329.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar